Di IMF-World Bank, Sri Mulyani dan Luhut buka peluang penguatan ekspor ke Afrika
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siang ini mengadakan pertemuan dengan beberapa menteri keuangan negara Asia dan Afrika.
Acara ini diadakan sebagai rangkaian acara hari terakhir pertemuan tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali. Pertemuan ini dilakan untuk menggali beberapa peluang peningkatan ekspor ke negara-negara tersebut.
Adapun yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Menkeu dari Angola, Bangladesh, Kamerun, Ethiopia, Gabon, Mozambik, Namibia, Niger, Tanzania, Timor Leste, Somalia dan sejumlah negara lainnya.
Dalam pertemuan ini Menkeu juga menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank sebagai fasilitator.
"Atas inisiatif LPII, kami undang negara-negara Afrika dan Asia terutama Bangladesh, Timor Leste, untuk dengar feedback dari mereka bagaimana kami gunakan Eximbank untuk fasilitasi hubungan South-South dan meningkatkan ekspor, serta investasi," kata Menkeu di Nusa Dua, Minggu (14/10).
Tidak hanya itu, pertemuan ini menjadi terobosan konkret Indonesia pada rangkaian kegiatan pertemuan tahunan IMF-WBG, terutama dalam penguatan skema pembiayaan Indonesia untuk memajukan ekspor dan outbound investment Indonesia.
Sementara itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk terus memperkuat regulasi nasional dan menciptakan inovasi-inovasi untuk menghadapi kendala yang dirasakan BUMN dan pelaku usaha RI ketika melakukan ekspansi usahanya, terutama ke pasar Afrika.
Luhut menjelaskan bahwa salah satu alternatif yang dapat ditempuh Pemerintah Indonesia adalah dengan mengembangkan skema counter-purchase. "Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan mengingat pentingnya dilakukan penguatan strategi pembiayaan ekpor Indonesia," tambah Luhut.
Turut hadir Lembaga luar negeri seperti The African Export-Import Bank (Afreximbank), Central African States Development Bank (BDEAC), dan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP).
Sementara itu, BUMN strategis yang menghadiri pertemuan ini adalah PT Pindad, PT LEN Industri, Bio Farma, PT Timah, PT INKA, PT Dirgantara Indonesia, PT Kimia Farma, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan Peruri.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaIMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, kedatangan Presiden Jokowi nanti akan didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PURP Basuki Hadimuljono.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, pertemuan dirinya dengan Puan Maharani untuk melakukan konsultasi terkait pergantian anggota Dewas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Baca Selengkapnya