Cerita Gigih dirikan WeCare, buat berdonasi semudah menjentikkan jari
Merdeka.com - Kemang, Jakarta Selatan, 6 April 2018, pukul 15:00 WIB. Freeware Labs Kemang tampak lengang. Hanya beberapa mobil tampak parkir di halaman depan. Di depan pintu masuk, berdiri Gigih Rezki Septianto menunggu. Dia adalah Co-Founder WeCare.id, platform digital penyalur donasi dana untuk pasien tak mampu.
Pria berkacamata yang hari itu tampak santai dengan kemeja hitam, dan celana panjang bahan mengajak saya masuk. Di dalam nyaris tak ada aktivitas kerja. Papan di dinding dekat pintu masuk, memamerkan beberapa perusahaan yang juga berkantor di tempat itu. Sementara di tangga menuju lantai berikut juga tak ramai oleh lalu lalang orang-orang, seperti kantor-kantor pada umumnya.
Dia mengajak saya ke halaman belakang. Ada sebuah meja kayu dan bangku panjang di kedua sisinya. "Biar lebih nyaman," katanya.
Motivasi awal
Mendirikan WeCare, platform yang akrab dengan dunia medis, memang sudah dipikirkan lama pria kelahiran Purworejo 11 September 28 tahun silam ini. Meskipun latar belakang pendidikannya bukan dari ilmu kesehatan. Keprihatinan lah yang membuat dia tergerak.
"Motivasi awalnya karena ingin bikin teknologi for good saja sebenarnya. Bagaimana teknologi ini memudahkan orang untuk berbuat baik," ungkapnya kepada Merdeka.com akhir pekan lalu.
"Dulu lihat di angkot ada orang minta-minta bawa papan gitu kayak daftar tagihan rumah sakit. Terus saya pikir kalau itu bisa di-organize pakai teknologi kan banyak juga orang yang membutuhkan seperti itu," sambung dia.
Berangkat dari keprihatinannya itu, Gigih bergerak. Bersama beberapa rekan dengan kesamaan pemikiran, dia mulai membuat purwarupa platform donasi untuk pasien tak mampu, melakukan survei ke BPJS untuk menemukan apa yang masih kurang dalam proses pendanaan biaya kesehatan. Dia mulai membangun WeCare.
"Ternyata ada kebutuhan, terutama untuk daerah-daerah perifer. Misalnya ada distrik, penduduk 800.000 klinik cuma 3 dan 3 dokter. Jadi mereka harus dibawa ke fasilitas yang lebih besar, kota, itu costnya banyak sekali dan tidak ditanggung BPJS," ujar jebolan Institut Teknologi Telkom ini.
Melihat masih ada ruang yang cukup besar, Gigih komit di situlah peran alternatif pembiayaan atau funding untuk medical. "Masih ada nih yang perlu dibantu selain yang ditanggung BPJS. Kita mulai bikin situs launching."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Pria Kerap Mengesampingkan Masalah Kesehatan Mental Walau Mereka Mengalaminya?
Masih banyak pria enggan mengakui bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental dan membutuhkan bantuan, mengapa?
Baca SelengkapnyaKisah Perjuangan Anak Merawat Ibunya hingga Meninggal Dunia Ini Viral, Tuai Simpati Warganet
Berjuang merawat hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir, pria ini mengaku dipaksa harus mengikhlaskan kepergian sang ibunda.
Baca SelengkapnyaGara-gara Sakit Hati Oleh Wanita, Pria Asal Papua Ini Lolos Jadi TNI 'Orangtua Menangis Saya Mau Tes'
Kesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Kisah Pria yang Setia Dampingi Kekasihnya yang Sakit, Temani Hingga Tutup Usia
Pria ini membagikan potretnya menemani sang kekasih di saat sakit.
Baca SelengkapnyaTak Terima Digugat Cerai, Pria di Prabumulih Siram Wajah Istri Pakai Air Keras
Tak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca SelengkapnyaKisah Pria Asal Sidoarjo Jualan TV Bekas Bisa Berangkatkan Umrah Orang Tua, Ternyata Rajin Menabung dan Jarang Makan Enak
Lahir dari keluarga tak mampu tidak membuat pria ini menyerah meningkatkan taraf hidup
Baca Selengkapnya50 Ucapan Selamat Wisuda Sederhana yang Penuh Doa, Cocok untuk Keluarga dan Sahabat
Merdeka.com merangkum informasi tentang 50 ucapan selamat wisuda yang sederhana dan penuh doa.
Baca SelengkapnyaBantu Warga yang Sakit Melalui Whatsapp "Lapor Pak Kapolres", Polres Cimahi Gercep Langsung Terjunkan Dokter
Polres Cimahi memberikan respon cepat atas pengaduan masyarakat. Anggota Polres bahkan kedapatan terjun langsung menanggapi.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca Selengkapnya