Bos SMF harap relaksasi LTV bantu penyerapan KPR
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menerbitkan aturan baru tentang relaksasi aturan rasio kredit terhadap nilai atau loan to value (LTV) di kredit properti. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan kredit perumahan lebih menggeliat lagi.
Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, Ananta Wiyogo mengharapkan kebijakan ini bakal mendorong penyerapan dana yang disalurkan SMF kepada bank penyalur KPR.
"Beruntung sekali ada LTV. Itu bisa men-trigger, penyalur KPR untuk bisa menyerap dana yang disalurkan SMF," ungkapnya di Kantor SMF, Jakarta, Jumat (13/7).
Selain itu, dengan adanya kebijakan ini, maka penyaluran dana pinjaman yang ditargetkan perseroannya dapat mencapai target yang sudah ditetapkan. Kebijakan ini juga bakal mendorong bank untuk menyalurkan kredit perumahan kepada masyarakat dengan suku bunga yang lebih kompetitif.
"Bagi penyalur KPR bisa enggak penyalur KPR pasti bisa menyalurkan dengan suku bunga kompetitif," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit awal tahun ini meningkat 338 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaPerlu banyak persiapan dan pertimbangan finansial yang harus dilakukan terutama yang baru pertama kali bekerja.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca Selengkapnya