Bos OJK sebut kebijakan AS jadi tantangan bagi pasar modal RI
Merdeka.com - Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyebut tantangan yang dialami pasar modal Indonesia ke depan akan jauh lebih berat. Menurutnya, dampak perekonomian secara global turut memengaruhi indeks harga saham gabungan (IHSG).
"Ini tantangan lebih besar lagi ke depan. Kebijakan Amerika mengenai tarif, normalisasi tarif dan kebijakan nilai tukar itu pasti berdampak sceara langsung maupun tidak langsung kepada situasi index harga saham dan juga perkembangan ekonomi indonesia," kata Wimboh saat ditemui di kawasan, SCBD, Sudirman, Jakarta, Minggu (23/9).
Meski demikian, tantangan tersebut akan dijadikan momentum untuk menarik para investor agar melakukan pendanaan di pasar modal Indonesia.
"Kita harapkan para pengusaha bisa memberikan kesempatan dan punya kesempatan lebih besar lagi dalam memanfaatkan bursa sebagai sumber pendanaan dalam usaha ke depan sehingga nanti pasar di bursa menjadi likuid lebih dalam mempunyai integritas yang tinggi," sebut Wimboh.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen menyatakan, meski gejolak perekonomian dunia sedikit berdampak pada bursa, namun pasar modal Indonesia tetap masih menunjukan optimismenya untuk bergerak maju dalam menghadapi tatangan.
"Namun saya melihat perkembangannya sudah menunjukkan trend yang stabil dan saya optimistis akan terus bergerak positif hingga akhir tahun. Berbagai upaya pengembangan pasar yang bersifat strategis akan terus kita lalukan," sebutnya.
Dari sisi nilai kapitalisasi, pasar modal Indonesia telah tumbuh sebanyak 2.52 juta kali, yakni pada tahun 1977 nilai kapitalisasi Pasar Modal Indonesia sebesar Rp 2,73 miliar dan per 8 Agustus 2018, telah mencapai Rp 6.870,7 triliun. Sementara itu, pada periode yang sama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh 6.119 peersen dari 98 poin pada tahun 1977 menjadi 6.094.83 pada 8 Agustus 2018.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaSosok Pendiri Toko Daiso, Meninggal Dunia Usia 80 Tahun dan Tinggalkan Kekayaan Rp29,7 Triliun
Yano meninggalkan kekayaan sebesar USD1,9 miliar setara dengan Rp29,7 Triliun lebih, menurut Indeks Milliarder Bloomberg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnya