Bos Lippo: Indonesia akan Banjir Kendaraan Listrik 3 Tahun ke Depan
Merdeka.com - Pendiri Lippo Group Mochtar Riady memprediksi, keberadaan kendaraan listrik dalam bentuk mobil dan motor akan membanjiri Indonesia dalam waktu 3 tahun ke depan. Dia meminta perusahaan yang banyak memproduksi baterai untuk cepat beradaptasi dengan zaman, di mana nanti baterai akan banyak dipakai untuk kendaraan listrik.
"Dia bilang itu masih lama. Saya bilang tidak, sepeda motor dan mobil listrik 3 tahun akan banjir di sini. Harus ubah teknologi baterai, kalau tidak pabrik dia akan tutup," tegas dia di Jakarta, Kamis (28/11).
"Kita tidak akan cerita lagi sepeda motor bensin. 30 tahun lagi, kita cerita tentang motor listrik, mobil listrik. Mobil listrik ini semua adalah tergantung pada baterai," dia menambahkan.
Dia pun mengatakan, teknologi baterai bakal banyak menggunakan bahan berbasis grafit. Bahan tersebut jika digabung dengan molekul karbon disebutnya akan memiliki tenaga lebih besar, meski berukuran lebih kecil dan tipis.
"Dengan satu kali charge, baterai dengan bahan ini cuman butuh waktu 10 menit untuk bisa penuh. Itu bisa digunakan jalan sampai 1.000 km," jelas dia.
Oleh karenanya, Mochtar Riady mengajak produsen baterai di Tanah Air untuk gencar berinovasi membuat baterai kendaraan listrik, sehingga produk tersebut bisa diperdagangkan di pasar global.
"Bagaimana memakaikan teknologi ini untuk promosi ke internasional, ini adalah tugas kita. Gunakan teknologi supaya barang Indonesia bisa dijual di seluruh dunia. Itu yang kita kejar," imbuh dia.
Indonesia Jadi Hub Industri Mobil Listrik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia mampu memproduksi baterai litium sendiri. Dengan demikian, nantinya Indonesia bisa menjadi hub besar industri mobil listrik.
"Kita ingin dalam 2 sampai 3 tahun turunan nikel bisa ke litium baterai ini strategi bisnis negara sedang kita rancang agar Indonesia bisa jadi hub besar bagi industri mobil elektrik," ujarnya di Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11).
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara kaya yang punya bahan baku sumber daya alam melimpah. Setidaknya hingga kini Indonesia memiliki nikel, kobalt dan mangan untuk dapat diolah.
"Arahnya ke sana karena kita punya nikel, kobalt, mangan dan bahan baku lain yang bisa dipakai oleh industri dalam membangun lithium baterai dan Indonesia punya cadangan nikel terbesar nomor 1 di dunia," jelas Presiden Jokowi.
Kirim Menteri Studi Banding ke Negara Maju
Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, sudah mengirim beberapa menteri ke negara maju untuk belajar pengembangan litium. Beberapa negara yang dituju adalah Jerman dan Jepang.
"Strategi ini kita harus pakai untuk membangun industri mobil listrik, kita sudah kirim menteri mendekati industri-industri, besar mobil di Jepang, Jerman dalam rangka kita kembangkan litium," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.
Baca SelengkapnyaJenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaLebih cepat dibandingkan baterai apa pun yang ada di pasaran saat ini, terutama jika menyangkut baterai kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya