Bos Garuda Indonesia: Ke Depan Penumpang Tak Lagi Cari Penerbangan Murah
Merdeka.com - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan di masa mendatang calon penumpang tak lagi melihat faktor harga sebagai pertimbangan utama. Menurut Irfan, usai pandemi Corona, para calon penumpang akan memiliki pola pikir yang berbeda. Mereka akan cenderung mengutamakan rasa aman dan nyaman daripada harga.
"Menurut saya ke depan, daftar prioritas atau cara berpikir orang naik pesawat mungkin agak sedikit berubah, dulu kan cari yang murah, mungkin ke depan akan ada perasaan cari airline yang aman, supaya yakin tidak akan tertular dan menularkan di dalam pesawat," ujar Irfan dalam diskusi online, Selasa (9/6).
Irfan melanjutkan, hal inilah yang sedang dianalisa oleh Garuda ke depannya. "Mungkin itu jadi konsiderasi baru ketika orang mau terbang. Ini yang kemudian harga berubah jadi kriteria 9, menambah Rp 150.000 untuk rapid test (tidak apa-apa) yang penting aman," jelasnya.
Berencana Naikkan Harga Tiket
Irfan bilang, jika harga tiket mengalami penyesuaian, itu juga didasarkan faktor opportunity lost maskapai. "Pertanyaannya, apakah ada cost yang bisa ditekan? Apakah harga avtur bisa diturunkan? Atau parkir diturunkan? Atau tiket yang naik?" katanya.
Dia mengakui, memang beberapa waktu lalu, Garuda Indonesia sempat menaikkan harga tiket hingga 2 kali lipat, tepatnya saat larangan mudik digaungkan pemerintah. Namun karena larangan tersebut sudah dicabut, harga tiket tidak akan naik setinggi itu lagi.
"Menaikkan tiket itu sebuah perbuatan yang tidak populer, tapi kita juga mesti menghitung, ketika kita naikkan, Anda jadi terbang atau tidak," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaBPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia juga akan menampilkan tokoh kartu tersebut di fasilitas lainnya.
Baca SelengkapnyaBiasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaLaporan tren perjalanan Expedia menunjukkan peningkatan harga penginapan hotel bintang tiga yang lebih terjangkau.
Baca Selengkapnya