Bos BNP: Redenominasi rupiah efisienkan transaksi keuangan perbankan
Merdeka.com - Presiden Direktur Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP) Hideki Nakamura menilai, rencana redenominasi bisa membuat efisien transaksi keuangan di perbankan.
"Kami dari pelaku perbankan memang selalu berhati-hati terkait angka, apalagi adanya pemotongan tiga digit. Tapi itu memang bisa membuat efisien," kata Nakamura, saat ditemui di kawasan Jalan Ir H Djuanda (Dago), Bandung, Rabu (26/7).
Redenominasi atau penyederhanaan nilai mata uang rupiah yang bakal dilakukan yakni adanya pemangkasan tiga nol di belakang, misalnya Rp 10.000 akan disederhanakan menjadi Rp 10 atau Rp 100.000 disederhanakan menjadi Rp 100.
Dia mengatakan, dengan adanya rencana redenominasi, pemerintah harus lebih gencar melakukan sosialiasi agar bisa diterapkan di seluruh masyarakat. Khususnya untuk pelaku usaha mikro, karena diperkirakan mereka akan sedikit kesulitan dengan penyesuaian tersebut.
"Mungkin pada segmen mikro seperti pelaku usaha kuliner ini sedikit masalah karena saat harus bertransaksi, mau bayar berapa, misalnya delapan ribu, tapi setelah redemoninasi jadi delapan rupiah. Itu kalau di segmen mikro. Lainnya kalau parkir atau yang 'pak ogah' itu, kan nanti solusinya gimana?," ujar Nakamura.
BNP sendiri, kata dia, siap membantu pemerintah untuk menyukseskan program redenominasi. Namun penyesuaian nilai rupiah tersebut tidak akan berlangsung cepat karena penggunaan nominal yang saat ini dilakukan sudah berlangsung lama.
Dia mengaku, agar redenominasi ini berlangsung optimal pihaknya menyarankan ada masa transansisi selama beberapa tahun untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan program ini.
"Biar masyarakat paham, dampak positif redenominasi ini saya kira akan besar dalam sektor keuangan di Indonesia, karena lebih efisien dan rasio kesalahan penyusunan keuangan lebih bisa dikurangi. Cuma tantangan buat rakyat kecil lah," jelasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaRealisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaSementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ayat seribu dinar memiliki banyak keistimewaan. Amalkan bacannya setiap hari.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaBerikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaTernyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca Selengkapnya