Bos BI Beberkan 5 Persoalan Global Berpotensi Ganggu Pemulihan Ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyebut ada lima persoalan global akibat pandemi Covid-19 yang berpotensi mengganggu pemulihan ekonomi Indonesia. Pertama, normalisasi kebijakan moneter dan fiskal negara maju.
Perry mengatakan, normalisasi kebijakan oleh sejumlah negara maju akan berdampak pada terbatasnya aliran modal asing ke sejumlah negara berkembang. Alhasil, akan menekan nilai tukar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Ini memang harus kita terus upayakan dalam presidensi G20. Ini agar betul-betul lebih kemudian direncanakan secara baik, dikalibrasi secara baik, dan terutama dikomunikasikan secara baik," katanya dalam webinar bertajuk Outlook Perekonomian Jakarta 2022, Jakarta, Jumat (24/12).
Kedua, dampak memar atau scarring effect pandemi terhadap korporasi dan stabilitas sistem keuangan. Khususnya di negara-negara maju.
"Seperti Amerika dan China yang banyak mengalami luka memar. Langkahnya apa? tentu saja reformasi di sektor riil maupun langkah-langkah penanganan sektor khususnya korporasi," jelasnya.
Ketiga, meluasnya sistem pembayaran digital antar negara, termasuk juga risiko aset kripto.
Selanjutnya
Keempat, semakin kuatnya tuntutan ekonomi dan keuangan hijau dari negara maju. Untuk itu, lanjut Perry, Indonesia terus mempercepat transisi proyek-proyek ekonomi hijau yang lebih ramah lingkungan
"Termasuk sektor keuangan, perbankan tentu saja harus mempersiapkan bagaimana bisa membiayai proyek-proyek yang hijau. BI pun akan melakukan langkah-langkah sustanaible tersebut," bebernya.
Terakhir, melebarnya kesenjangan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Alhasil, Bank Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan inklusi di Indonesia.
"Karena saat ini, inklusi keuangan lah yang menjadi penting untuk mengatasi (kesenjangan), termasuk melalui digitalisasi," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaProyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca Selengkapnya