Bisnis Pot Bunga Sabut Kelapa Saat Pandemi Bisa Hasilkan Cuan Jutaan Rupiah per Bulan
Merdeka.com - Ibu rumah tangga di Desa Pauh Timur, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Melani Syafitri (28) membuka usaha membuat pot bunga dari sabut kelapa di masa pandemi COVID-19. Omzet yang didapatnya bisa mencapai Rp4 juta per bulan.
"Sebelumnya saya hanya bantu-bantu ibu jualan di kedai nasinya, tapi karena pandemi usaha ibu saya sepi pembeli," kata dia seperti dikutip dari Antara di Pariaman, Selasa (12/1).
Dia mengatakan pada saat itu salah seorang temannya menyarankan membuat pot bunga dari sabut kelapa. Pada April 2020, dirinya mencoba membuat dan mengunggah foto produk yang dibuatnya ke media sosial yang ternyata banyak peminat.
Dia menyampaikan pot bunga yang dibuat itu pun saat ini tidak saja dipasarkan untuk daerah setempat namun juga Kota Padang, Pekanbaru, serta Medan.
"Yang rutin memesan pot bunga orang dari Padang, nanti dia juga akan jual di sana," katanya.
Harga Pot Dijual Hingga Rp 100.000 per Buah
Mela mengatakan produk yang dibuat itu pun saat ini tidak saja dipasarkan secara konvensional atau luar jaringan namun juga dalam jaringan atau online.
Harga pot bunga yang dibuat pun bervariasi mulai dari Rp10.000 hingga Rp100.000 sesuai dengan kesulitan dan banyaknya bahan baku yang digunakan.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pot tersebut yaitu serat sabut kelapa yang dibelinya dari daerah setempat serta kawat jaring besi sebagai tulang penyangga.
Untuk memenuhi permintaan konsumen, Mela dibantu oleh saudara-saudaranya dan bahkan saat ini saudaranya pun juga membuka usaha yang sama di tempat lainnya di Pariaman.
Dia berharap usahanya semakin berkembang sehingga dapat mempekerjakan warga setempat yang juga mengalami kesulitan ekonomi apalagi terjadi pandemi Covid-19.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaHanya lulusan SMP, Sri mampu berjaya dengan usaha ekspor buah-buahan lokal.
Baca SelengkapnyaSetelah uang donasi terkumpul, Kakek Sugiyono pun menerima bantuan berupa perabotan rumah tangga, sembako, dan sebuah kalung emas untuk istrinya.
Baca Selengkapnya