AirAsia Indonesia Transformasi Bisnis ke Pesawat Angkutan Kargo
Merdeka.com - PT AirAsia Indonesia Tbk melakukan transformasi bisnis dari fokus kepada pesawat penumpang menjadi angkutan kargo selama masa penyebaran virus corona (Covid-19).
Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Veranita Yosephine Sinaga mengungkapkan, pesawat kargo bahkan menjadi lini bisnis andalan baru ketika maskapai mengistirahatkan seluruh angkutan penumpangnya.
"Yang sifatnya berdasarkan kondisi tertentu seperti kargo bisnis, itu tetap kita operasionalkan seperti biasa, bahkan lebih besar dibanding biasa," ujar dia dalam siaran video conference, Senin (4/5).
Meski secara jumlah tidak terlalu banyak, wanita yang akrab disapa Vera ini mengatakan, pesawat kargo bisa dipergunakan maksimal selama masa pandemi.
"Total kita mengoperasikan 28 pesawat sebelum Covid-19. Sekarang kurang dari 10 yang bisa beroperasi. Tapi pesawatnya bisa beroperasi macam-macam, utilisasinya beda-beda," jelasnya.
Jalin Kerja Sama
Dalam pengoperasian pesawat kargo ini, AirAsia bermitra dengan Teleport yang merupakan perusahaan pelayanan kargo.
Vera mengatakan, wabah virus corona secara tak langsung justru membuka mata maskapai terhadap potensi bisnis baru di angkutan kargo.
"Jadi ini menjadi pengalaman baru juga, kita jadi lebih paham dinamika industri kargo. Ini membuka kesempatan baru buat AirAsia yang tadinya hanya fokus penumpang. Kargo ternyata industri yang besar, sekarang kita bisa maksimal," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023
Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bantah Kenaikan Harga Beras Akibat Bansos Pangan, Ini Alasannya
Program bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaKronologi Pesawat Kargo Smart Air Tarakan-Binuang Hilang Kontak
Tim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenampakan Pesawat Caravan Asia One Air yang Ditembaki OTK
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia
Menurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.
Baca SelengkapnyaNaik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca Selengkapnya