Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Klaim ekonomi RI tetap kuat meski diguncang aksi teror Sarinah

5 Klaim ekonomi RI tetap kuat meski diguncang aksi teror Sarinah Jokowi sidak Sarinah. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Media propaganda Aamaaq yang biasa melansir keterangan pers Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengakui bahwa teror di Sarinah kemarin adalah ulah ISIS. Sasaran dari serangan itu adalah warga negara asing dan aparat kepolisian.

"Pejuang Daulah Islamiyah menggelar serangan bersenjata pagi ini dengan sasaran warga negara asing serta aparat keamanan yang melindungi orang-orang asing di ibu kota Indonesia," demikian dikutip dari keterangan media ISIS itu, yang dilansir ulang oleh the Independent, kemarin.

Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso juga menduga teror di sekitar Gedung Sarinah bersumber dari kelompok ISIS. "Bisa ISIS, bisa juga mantan ISIS yang pulang ke Indonesia," ujar kepala BIN Sutiyoso di Istana Negara, kemarin.

Menurutnya, aksi teror seperti yang terjadi di Sarinah, Thamrin bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Menurutnya, semua negara punya potensi diserang aksi teror.

Presiden Joko Widodo mengaku usai kejadian teroris ini semua roda perekonomian tetap berjalan normal. "Saya juga cek satu dua hotel apakah ada pengaruh. Tapi saya telepon menteri pariwisata cek laporannya tidak ada pengaruh, tapi saya ingin tahu di lapangan seperti apa. Kalau lihat di jalan, di toko, di mal, kondisinya saat ini 100 persen kembali normal," pungkasnya.

Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah klaim lainnya yang menunjukkan perekonomian Indonesia 'tidak takut' aksi teror tersebut.

Aksi teror tak surutkan minat investor

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan aksi terorisme yang terjadi di Sarinah, Jakarta Pusat tak membuat minat para investor surut untuk tanamkan modalnya di Indonesia. Alasannya, teror yang melanda tanah air bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia."Saya kira ini tidak, bukan hal pertama kita mengalaminya. Investasi itu mereka tidak mengarah ke situ. Yang penting kita tetap hati-hati dan jaga segala sesuatu," ujar JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).JK melihat aksi terorisme terjadi tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain.Pemerintah dan masyarakat, lanjut JK, perlu berhati-hati dan waspada terhadap aksi terorisme yang berpotensi menyebabkan penurunan kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini tengah bangkit."Hal ini kan terjadi di mana-mana, di Paris, Amerika, Pakistan, India, dan di banyak negara lain. Tapi kita tetap hati-hati," kata JK.

Teror di Sarinah tak berpengaruh pada perdagangan

Serangan bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat sempat membawa dampak negatif terhadap pasar keuangan dalam negeri. Usai kejadian, Rupiah langsung melemah dan IHSG juga merosot kemarin.Namun, dampak kejadian ini diyakini tidak membawa pengaruh terhadap aktivitas ekonomi Indonesia seperti kegiatan pariwisata dan perdagangan.Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, dampak kejadian teror hanya sementara karena aparat sangat cepat dalam penanganan teror bom."Diharapkan bom Thamrin tidak akan mengganggu perdagangan, jangan khawatir lah. Karena perjanjian dagang kan bukan cuma sesaat tapi ada prosesnya. Trennya paling sementara kalaupun ada gangguan, misalnya di Februari. Tapi kan Februari, bulan pendek (jumlah hari sedikit), jadi kalaupun rendah (nilai perdagangan) bukan berarti karena bom Thamrin," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (15/1).

Kalau ada dampak sifatnya cuma sementara

Ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta bukan hanya berdampak pada keamanan ibu kota tetapi juga pasar keuangan. Rupiah tercatat merosot tajam ke level Rp 13.981 per USD dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,7 persen atau 77 poin ke level 4.459.Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengakui ledakan bom tersebut memang berdampak pada kondisi pasar keuangan. Namun, dampak ini hanya bersifat sementara."Dampak (ledakan bom) di pasar keuangan sifatnya temporer karena tidak ada alasan. Karena semua indikator makro secara fundamental masih baik," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Kamis (14/1).Maka dari itu, pihaknya meminta agar pelaku pasar tidak khawatir, lantaran secara umum kondisi fundamental perekonomian dalam negeri masih tetap terjaga."Ini tidak terkait dengan fundamental kita yang saat ini cukup kondusif, baik dari sisi current account deficit yang masih terjaga," jelas dia.

Pusat perbelanjaan tetap beroperasi normal

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kepolisian terkait ledakan di salah satu ritel yang ada di Sarinah. Hingga saat ini, pihaknya baru mengimbau kepada toko ritel agar lebih waspada.Pihaknya akan tetap menjalankan jam operasional untuk sementara waktu sampai ada imbauan dari pihak kepolisian."Prinsipnya para peritel akan mengikuti aba-aba dari pemerintah dan kepolisian, kebutuhan konsumen harus kita tetapkan," ucapnya.

Pengamat asing nilai ekonomi Indonesia aman

Sejumlah pengamat ekonomi asing meyakini ledakan bom dan baku tembak di Jakarta tak akan mengguncang ekonomi Indonesia. Pemerintah dinilai telah bergerak cepat menghentikan aksi teror.Di sisi lain, mereka juga memuji keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga sebagai langkah tepat memitigasi risiko."Otoritas telah bergerak cepat untuk menghentikan serangan. Bank Indonesia juga telah memastikan transmisi kebijakan moneter terus berlanjut dengan teratur. So, sepertinya efek buruk insiden telah dengan baik di kekang," kata Ekonom Barclays Leong Wai Ho said seperti diberitakan Channel News Asia, semalam.Dengan kata lain, menurut Leong, aksi teror yang menewaskan sedikitnya tujuh orang tersebut tak berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi

Baca Selengkapnya