Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tes Masif Corona Covid-19, Ini Syaratnya yang Boleh Ikut

Tes Masif Corona Covid-19, Ini Syaratnya yang Boleh Ikut Ridwan Kamil. ©2020 Merdeka.com/aksara bebey

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan tes masif covid-19 pada warga dengan kategori tertentu. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun menegaskan bahwa tes ini bukan tes massal.

Tes ini hanya akan dilakukan pada warga yang diprioritaskan atau warga yang masuk dalam kategori. Untuk mengetahui tentang tes masif covid-19 yang akan dilaksanakan di Jawa Barat, berikut informasi selengkapnya.

Tujuan Tes Masif Covid-19

Dilansir dari akun instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil @ridwankamil. Ridwan menjelaskan tentang tes masif covid-19 di Jawa Barat.

Tujuan diadakan tes masif covid-19 menurut penjelasan Ridwan Kamil di antaranya:

1. Mencari peta persebaran covid-19 dari mereka-mereka yang dicurigai dan radius mereka di mana.2. Memutus mata rantai persebaran yang sekarang kita duga ada di Jawa Barat.3. Tidak untuk semua orang.4. Setelah itu ketahuan ada tindakan lanjutan medis.

Pengetesan Akan Lebih Banyak di Zona Kota Bogor, Kab Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kab Bekasi

ridwan kamil

Liputan6.com 2020 Merdeka.com

Ridwan Kamil menambahkan bahwa pengetesan akan lebih banyak berada di zona Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi."Kalau kita lihat peta Jawa Barat, dari 59 hari ini yang mayoritas ada di BODEBEK, menandakan, pengetesan akan lebih banyak di zona Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi," kata Ridwan."Kemudian masif berikutnya paling banyak di Bandung Raya, sesuai jumlah posiif covid nya yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, KBB, Cimahi, Sumedang dan seterusnya," imbuhnya.

Mengikuti Model Korea Selatan

Ridwan Kamil mengatakan jika tes masif covid-19 tersebut dilakukan mengikuti model Korea Selatan yang dianggap paling baik. Model tersebut dipilih oleh Presiden Joko Widodo. Tidak ada lock down tetapi di masifkan tesnya. Terdapat beberapa opsi yaitu:1. Opsi pertama, door to door2. Opsi kedua di tes di rumah sakit masifnya ada3. Opsi ketiga, drive thru

Tes Masif Korea Selatan Terbaik Menurut WHO

alat tes corona

diy13/shutterstock

Ridwan Kamil menjelaskan bahwa di Korea Selatan yang di tes hanya 300 ribu dari 51 juta penduduk. "Jadi tes masif Korea Selatan yang terbaik menurut WHO mengetesnya hanya 300 ribu dari 51 juta. Totalnya hanya 0,6 %. Kesimpulannya, tidak untuk semua warga tapi untuk menyampling, uji petik mencari peta persebaran ," jelas Ridwan.

Syarat yang Boleh Ikut Tes Masif Covid-19

Kemudian Ridwan pun menjelaskan kategori atau syarat yang boleh mengikuti tes masif covid-19, terdapat 3 kriteria di antaranya:1. Kategori A (risiko paling tinggi) yaitu Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang baru pulang dari luar negeri, yang dicurigai punya persebaran di situ. Selain kategori di atas, Ridwan pun menjelaskan tentang kategori A lainnya yang akan dites."Di kriteria A ini adalah pasien-pasien, pasien ini nanti di tes, keluarganya juga, tetangga di kompleknya kemudian teman-temannya juga, kemudian tenaga kesehatan yang sedang berjuang di depan untuk urusan penanganan covid. Nah ini akan di tes. Menggunakan door to door dan di rumah sakit, jadi enggak Drive Thru," imbuhnya.

2. Kategori BSelanjutnya, Ridwan Kamil menjelaskan tentang kategori B yang dapat dites masif covid-19."Jika Anda tenaga kesehatan umum di Puskesmas, di Klinik, jika Anda profesinya interaksi sosial sangat tinggi, masal, misalkan BABINSA bertemu warga banyak, BABINKAMTIBMAS Polri bertemu warga banyak, kemudian pedagang pasar tradisional yang interaksinya banyak, para ulama yang interaksinya sama warga banyak dan umatnya, para pejabat publik yang berinteraksi pada warga banyak, petugas Bandara yang bertemu orang banyak imigrasi, inilah masuk kategori B yang akan menggunakan Drive Thru," jelas Ridwan.3. Kategori CUntuk Kategori C diperuntukkan bagi warga Jawa Barat yang memiliki gejala-gejala tertentu dan membutuhkan keyakinan terkait gejala yang mereka rasakan."Jika Anda warga Jawa Barat yang ada gejala-gejala, enggak enak badan, sakit-sakit dan butuh keyakinan, maka Anda masuk kategori C yang bisa di tes," kata Ridwan.

Reaksi Para Netizen

Para netizen yang melihat unggahan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut lantas memberikan beragam komentar. Banyak dari mereka yang mendukung langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat."Lakukan yang terbaik pa, kami hanya bisa bantu doa, dan sosialisi social distancing," tulis @bert.adi27."Terimakasih pak Gub, penyampaiannya dapat dimengerti dan dipahami, semoga wargi jawabarat semuanya sadar akan bahayanya acaman virus ini, mengikuti semua arahan dan anjuran dari Pemerintah. Sehat terus pak Gub. Semoga kita semua dalam perlindungan Tuhan YME," tulis @irmanrahmadi."Sehat selalu kang emil. Semoga Allah SWT melindungi kang emil keluarga dan seluruh jajaran yang membantu masyarakat jabar dalam penanganan covid-19. Aamiin Ya Rabb, tulis @tehbiru.

(mdk/add)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio

Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio

Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara

Antisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara

Pengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya