Mengenal Varian Baru Virus SARS-CoV-2 Beserta Cara Mencegahnya
Merdeka.com - Ancaman varian baru virus SARS-CoV-2 kini meresahkan masyarakat Indonesia. Virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab munculnya COVID-19, kini dikabarkan telah bermutasi dan mulai menyebar ke seluruh dunia.
Mutasi tersebut menghasilkan beberapa varian baru, satu di antaranya ialah B.1.1.7 yang terdeteksi pertama kali di Inggris Raya pada September 2020.
Lalu, bagaimanakan seharusnya kita melindungi diri dari potensi tertular virus Covid-19 varian baru tersebut? Berikut informasi selengkapnya:
Mengenal Varian Baru Virus B.1.1.7
Saat ini, para ilmuwan menemukan jika varian virus B.1.1.7 cenderung menyebar dengan sangat cepat dan lebih mudah menular. Sifat virus ini kurang lebih sama dengan sifat virus sebelumnya dan menyebabkan jenis penyakit yang serupa.
Melansir dari laman kawalcovid19, dengan adanya varian baru COVID-19 ini Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan WHO menetapkan tiga kriteria. Kriteria tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan sudah sejauh mana kita mengetahui tentang perubahan virus, sekaligus membantu mengenal risiko-risikonya, diantaranya:
1. Variant of Interest dapat diartikan sebagai mutasi virus SARS-Cov-2 atau varian yang perlu mendapat perhatian karena berpotensi meningkatkan laju penularan (transmissibility) dan tingkat keparahan (severity). Varian yang termasuk kriteria ini yakni B.1.1.7 yang ditemukan di Inggris pada September 2020, B.1.351 pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada September 2020 dan B.1.1.281 alias P.1 yang muncul di Brasil pada Desember 2020.
2. Variant of Concern merupakan varian yang patut diwaspadai karena telah terbukti lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah. Varian ini terdapat pada B.1.525 di Nigeria, B.1.427/B.1.429 di Amerika Serikat, B.1.1.28.3 alias P.3 di Filipina, B.1.616 di Perancis, B.1.620 tidak diketahui asalnya, B.1.621 di Kolombia, B.1.617.1, B.1.617.2, B1.617.3 yang diduga hasil mutasi dari India.
3. Variant of High Consequence, yaitu varian yang memiliki tingkat konsekuensi tinggi dengan ditemukannya bukti ilmiah tidak berfungsinya tes diagnosis, penurunan efektivitas vaksin pada mereka yang sudah divaksin namun terjangkit penyakit atau rendahnya proteksi vaksin terhadap terjadinya penyakit parah. Namun, disebutkan jika belum ada varian baru yang tergolong ke dalam kriteria ini.
Untuk itu, upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar terhindar dari virus tersebut ialah dengan terus menerapkan protokol kesehatan dan menjalani program vaksinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah varian baru COVID-19:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaMeskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya