Fakta Baru Kematian Brigadir J, Terungkap Jarak Ditembaknya
Merdeka.com - Beberapa fakta terbaru kematian Brigadir J kembali terungkap. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sudah mengantongi beberapa bukti insiden baku tembak tersebut.
Salah satu fakta terbaru ditemukan ialah jarak penembakannya. Bharada E sudah memenuhi panggilan Komnas HAM, kemarin. Namun dia diam seribu bahasa.
Berikut ulasannya, Rabu (27/7).
Jarak Tembak
Belum lama ini Komnas HAM menemukan fakta terkait insiden baku tembak polisi dan polisi yang menewaskan Brigadir J. Salah satunya ialah jarak penembakan.
Karakteristik luka tembak juga diketahui. Hal itu dijelaskan oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.
©2021 Merdeka.com
"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda- beda. Itu dari hasil pendalaman kami," ungkap Anam kepada wartawan, Selasa (26/7) kemarin.
Ada Proyektil Bersarang di Tubuh Brigadir J
Tak hanya itu, Anam juga mendapat penjelasan dari pihak kepolisian jika ada proyektil yang bersarang di tubuh Brigadir J. Itu semua berdasarkan hasil tujuh jumlah luka dari total lima proyektil yang dilesatkan Bharada E.
Sehingga ini menjawab pertanyaan simpang siur yang beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan. Yaitu tentang perbedaan jumlah luka masuk dan keluar.
©2019 Merdeka.com/Imam Buhori
"Ada pertanyaan, kenapa kok jumlah lukanya masuk dan keluar berbeda? Jumlah luka masuk dan keluar berbeda karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh. Sehingga jumlahnya berbeda," imbuh Anam.
Waktu dan Lokasi Meninggalnya Brigadir J
Anam juga sudah memastikan mengantongi informasi terkait lokasi dan waktu kematian Brigadir J. Informasi itu diperoleh usai menggali keterangan dari Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokes) Polri dan beberapa bukti lain, keterangan pihak ahli serta keluarga Brigadir J.
"Kapan waktu meninggal? Basah lukanya itu menentukan kapan. Kami punya informasi yang rigid akibat hal itu dan kami punya informasi yang lain soal karakter dasar kronologi ini dan kalau kita sesuaikan," papar Anam.
©2012 Merdeka.com
"Kami punya waktu yang semakin rigid kapan brigadir J ini meninggal dan dimana kemungkinan besar meninggalnya," jelas Anam di Kantor Komnas HAM, Senin (25/7).
Sudah Punya Catatan Mendalam
Anam mengatakan, ada poin penting dari penggalian informasi Komnas HAM terhadap Pusdokes Polri dengan mengetahui bagaimana Brigadir J sebelum, saat dan usai diautopsi.
Ia juga menolak secara gamblang saat diberi pertanyakan awak media apakah pernyataan yang disampaikan berarti keterangan dari Polri berbeda dengan temuan yang diperoleh Komnas HAM sejauh ini.
©2021 Merdeka.com
"Kami sudah punya catatan mendalam, tapi kami belum menyimpulkan sekarang. Kesimpulan pasti ada, tetapi nanti tidak sepotong-sepotong jadi nanti kalau sudah komprehensif," katanya.
(mdk/bil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah benar burung gagak adalah tanda kematian. Yuk, simak faktanya!
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaJaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (8/4).
Baca SelengkapnyaBukit Barisan dengan gagah membentang di sepanjang pulau Sumatra ini memiliki deretan fakta unik yang belum banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaMengenal D915, jalanan paling berbahaya di dunia dengan banyaknya tikungan tajam dan belokan yang mematikan.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca Selengkapnya