Emosi Ayah di Kantor Polisi Bikin Pilu, Ketemu Pelaku Penjual Anaknya ke 20 Orang

Merdeka.com - Kisah pilu dialami oleh seorang ayah asal Bandung, Jawa Barat. Putrinya berinisial TP (14) menjadi korban penculikan, penganiayaan, pemerkosaan dan dijual kepada lebih dari 20 pria hidung belang melalui aplikasi.

Sang ayah kehilangan putrinya pada Rabu (15/12). Dia kemudian membuat pengumuman di media sosial mengenai hilangnya sang anak.

Akhirnya ketiga pelaku dari total 17 orang pelaku, berhasil ditangkap polisi. Momen perjumpaan sang ayah dengan pelaku di Mapolrestabes Bandung lantas viral. Emosinya yang begitu meluap membuat banyak warganet turut pilu merasakan.

Simak ulasan dan videonya berikut ini.

Pergi ke Banyak Tempat Mencari Putrinya yang Hilang

Menurut informasi yang dihimpun, TP (14) siswi SMP kelas 1 diculik sekitar 50 meter dari kediamannya, Rabu (15/12). Sang ayah mencari ke rumah nenek dan para kerabatnya, namun tak ketemu.

Ia pun mengunggah kabar di media sosial terkait anak hilang. Kemudian pada Senin (20/12) ada yang memberitahunya, melihat TP berada di sekitar Leuwi Panjang, Bandung, Jawa Barat. Namun sesampainya dia di sana, sang putri sudah tak ada.

Tak berhenti di situ, ada yang mengabarkan korban TP terlihat di dekat Halteu Utara Andir, Bandung. Sang ayah lantas melapor ke Polrestabes Bandung, Kamis (23/12) namun dia kecewa.

"Kenapa ngomong yang lain-lain, bilang enggak ada anggota untuk antar. Saya muak diomongin sama Polisi sampai ngedrop enggak bisa bangun," ujar sang ayah dalam video unggahan akun Instagram @alvianakmal.

Sang ayah diminta kembali lagi pada Senin (27/12). Namun sekembalinya ke Polrestabes Bandung, ia disarankan pulang karena pencarian diundur. Dikatakan bahwa di kantor Polisi sedang tidak ada anggota.

Informasi mengenai kasus ini pertama kali diunggah di Instagram oleh akun @alvianakmal. Kronologis peristiwa disampaikan dalam caption disertai foto beberapa terduga pelaku.

Kronologi Kejadian

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung membenarkan adanya kejadian penculikan, penganiayaan dan penjualan anak di bawah umur.

Dari 17 diduga tersangka, sudah ada tiga orang yang diamankan. Namun karena seorang pelaku masih di bawah umur, berada di ruangan berbeda.

"Waktu kejadiannya pada bulan Desember 2021 lalu dengan TKP di wilayah Andir Kota Bandung. Tersangkanya ada tiga orang, pertama adalah SF (16) yang berperan menjemput para tamu dan mendandani korban sebelum bertemu tamu. SF mengoperasikan aplikasi Michat dan memberikan baju pada para tamu," kata Aswin.

Kemudian pelaku kedua, ada IM (18) menggunakan ponselnya bertugas membuat akun Michat atas nama korban. Sementara kondisi korban hingga saat ini masih belum stabil, trauma dan terus berteriak sembari menangis.

Korban Dijual ke Lebih dari 20 Pria

SO, Deden, IQ, Instagram @ndorobei.official ©2021 Merdeka.com

SO Alis PI (19), IQ (19), dan LU (17) wanita, sudah ditangkap. Sementara Deden (40) yang bertugas menganiaya korban, kini masih menjadi buron. Puluhan pelaku lainnya masih dalam tahap pencarian.

Selama dikurung, korban TP mengalami penganiayaan dan diancam dibunuh. Bahkan remaja malang tersebut dipaksa melayani lebih dari 20 orang.

Sebelum dijual melalui aplikasi, korban TP sempat disetubuhi oleh para pelaku secara bergantian.

"Terakhir adalah (S) ini tuna karya‎ yang berperan untuk mengoperasikan akun Michat seolah itu adalah korban. Jadi modus operasinya itu korban mengimingi akan diberikan handphone kemudian mengajak korban ke tempat kos tersangka kurang lebih satu minggu, korban disetubuhi kemudian dijual kepada para tamu," sambungnya.

Puluhan Pelaku Masih Jadi Buron

Polda Jawa Barat dan Polresta Bandung mengklaim telah mengantongi daftar pelaku pemerkosaan dan penganiayaan. Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago memaparkan, penyidik telah mengetahui keberadaan dan identitas mereka.

"Lagi dicari, data mereka sudah diketahui dan sedang dicari oleh Polresta Bandung," katanya kepada merdeka.com, Rabu (29/12).

Kendati demikian, Erdi enggan menjelaskan posisi para pelaku saat ini masih berada di Bandung atau sudah melarikan diri ke luar kota. Menurutnya, itu adalah bagian dari penyidikan.

"Ini masih konsumsi penyidik ya, belum bisa katakan, nanti kalau sudah kita berikan informasi tersebut," imbuhnya.

Banjir Komentar Haru dan Turut Emosi

Video momen perjumpaan sang ayah dengan pelaku di Mapolrestabes Bandung viral. Banyak warganet yang turut prihatin, bahkan ikut merasakan betapa emosinya sang ayah mengetahui putrinya jadi korban prostitusi.

Instagram @ndorobei.official ©2021 Merdeka.com

"ENggak bisa bayangin gimana perasaan bapaknya..pasti sakit banget anaknya diperlakukan seperti itu..😭😭😭semoga pelaku mendapatkan hukuman yg setimpal..," tulis @devi.bismillah

"Ya Allah astagfirullah hancur hati bapaknya... 😢😢," tukas @ir_nii.

"Astagfirullohhalladzim . Bacanya aja sudah ngeri . Takut . Gimana nasib anaknya yang ngalamin ya Allah . Pasti trauma banget sampe mati enggak bisa lupa 😭😭😭😭," tulis @ayushinta103.

"KEBIRI AJA DAH TU PELAKU 😢," komentar @sasay1368.

"Kawal kasus nya entah la nyesek enggak terima rasa nya penjara aja enggak cukup," tulis @bimaadipati_.

"Gue kesel sama yang narik narik si bapa, ngapain di cegah, kalo gue di situ udah gue kasih balok tuh si bapa buat mukulin set*n s*tan," tulis @mrsanissurya83.

Video Pilu Ayah Korban Ketemu Pelaku

Tampak dalam video, sejumlah orang berusaha melerai. Begitu meluapkan emosi, sang ayah ingin melawan para pelaku yang tega memerkosa dan menjual putrinya.

Berikut videonya.

A post shared by NDOROBEI OFFICIAL (@ndorobei.official)