Merdeka.com - Sang predator eksotis, hewan bercorak loreng-loreng ini mampu berlari berlari dengan kecepatan hingga 60 km/jam. Cakar tajamnya mampu mengoyak mangsa hanya dengan satu sabetan saja. Suara aumannya bahkan bisa terdengar sampai 3 kilometer. Hewan ini adalah Harimau Sumatera, melihat raja rimba yang satu ini selalu sukses bikin bulu kuduk merinding.
Harimau Sumatera merupakan satwa endemik asli Indonesia. Hewan dengan nama latin Panthera tigris sondaica ini mendiami pulau Sumatra menjadi satu-satunya anggota subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Dibanding subspesies harimau lainnya, harimau Sumatera merupakan yang paling kecil dengan berat 91-140 kg dan panjang 198-250 cm. Namun, ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba.
Karnivora berkulit belang ini memiliki insting predator yang sangat tajam. Dalam gelap, mamalia ini tetap aktif. Penglihatannya bahkan 30 kali lebih tajam dari penglihatan manusia di malam hari. Indra pendengaran dan penglihatan yang sangat bagus membuat Harimau Sumatera menjadi pemburu yang andal.
Dengan taringnya, Harimau Sumatera memiliki kekuatan gigitan mencapai 450 kilogram gaya yang mampu meluluhlantakkan mangsa. Salah satu yang membantu proses perburuan harimau Sumatera ialah janggutnya.
Meski terlihat tak berfungsi, rupanya bulu janggut berwarna putih ini mampu menangkap getaran dari sang mangsa. Harimau Sumatera memiliki 5 jenis bulu janggut yang berbeda.
Jika biasanya kucing tak suka dengan air, namun tidak dengan kucing raksasa yang satu ini. Predator ini justru suka berenang. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang membuat mereka mampu berenang cepat. Kemampuan berenangnya mampu menjangkau enam kilometer.
Memanfaatkan kelebihannya, saat berburu terkadang Harimau Sumatera ini menyudutkan mangsanya ke air. Apalagi bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Hewan ini pun menjadi lebih mudah melemahkan mangsa.
Ternyata bukan cuma bulunya saja yang punya garis-garis hitam, kulit harimau juga belang. Seperti sidik jari manusia, pola loreng setiap harimau tidak pernah ada yang sama antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu para ahli biasanya mengidentifikasi seekor harimau melalui pola garis-garis hitam pada belangnya.
Warna kulit harimau sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga jingga tua. Uniknya, bulu Harimau Sumatera berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.
Di Sumatra Selatan, harimau dikenali pula dengan nama nek ngau dan setue. Makna setue adalah sosok yang dihormati atau dituakan. Di kawasan seperti hutan adat Tebat Benawa, hewan ini begitu dihormati.
Diduga, perkiraan populasi yang hanya 400-500 ekor IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah memasukkan Harimau Sumatra dalam Daftar Merah satwa terancam punah dengan status Kritis (Critically Endangered). Harimau Sumatera juga menjadi satwa yang dilindungi pemerintah Indonesia tercantum di Undang-Undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Kulit Harimau Sumatera yang eksotis dan indah, bagian tubuh kerap diburu dan menjadi perdagangan ilegal. Hilangnya habitat asli yang menjadi lahan pemukiman membuat populasi harimau Sumatera kian menurun. Jika tidak dilindungi, Harimau Sumatera bisa menyusul kepunahan 3 spesies harimau yang sudah punah, yaitu harimau Jawa, harimau Bali dan harimau Kaspia.
4 Tips Memilih Mobil Sewaan buat Explore Bali
Sekitar 6 Hari yang laluBenarkah Keperawanan Geisha Dilelang seperti di Film Memoirs of a Geisha?
Sekitar 1 Minggu yang laluSambut Bulan Kemerdekaan, Ada Berbagai Promo Menarik dari Luminor Hotel Purwokerto
Sekitar 2 Minggu yang laluAjak Bestie Liburan ke Bandung, Ini Inspirasi Wisata Kekinian yang Bisa Dikunjungi
Sekitar 2 Minggu yang laluKegiatan Outdoor dan Olahraga di 5 Destinasi Wisata Ini Cocok Masuk Itinerary Kamu
Sekitar 3 Minggu yang lalu21 Wisata Banyuwangi Terbaik, Mulai dari Pantai sampai Kampung Cokelat
Sekitar 4 Minggu yang lalu6 Desa Wisata di Kawasan Yogyakarta untuk Liburan Seru bersama Keluarga
Sekitar 1 Bulan yang lalu4 Inspirasi Wisata Rendah Karbon di Bali, Bisa Liburan & Lestarikan Lingkungan, Lho!
Sekitar 1 Bulan yang laluKepingan Surga Nyata di Desa Liya Togo Wakatobi
Sekitar 1 Bulan yang laluLiburan ke Bali Bareng Keluarga? Wisata Ramah Anak Ini Bikin Si Kecil Senang
Sekitar 1 Bulan yang lalu5 Tujuan Honeymoon di Indonesia yang Paling Banyak Dikunjungi
Sekitar 1 Bulan yang laluBuntut Kasat Narkoba Karawang Ditangkap, Kompolnas: Dalami Keterlibatan Polisi Lain
Sekitar 12 Jam yang lalu117 Polisi di Sumsel Ditilang, Ada yang Terobos Rambu hingga Pakai Knalpot Bising
Sekitar 1 Hari yang laluSepi Job, Persatuan Dukun Laporkan Pesulap Merah, Ini kata Brigjen Pol Krishna Murti
Sekitar 1 Hari yang laluKabar Terbaru Polwan Cantik Nina Oktoviana, Raih Penghargaan Tertinggi PBB di Afrika
Sekitar 1 Hari yang laluIPW Ungkap Pengaruh Irjen Ferdy Sambo: Buktinya 35 Personel Polri Langgar Kode Etik
Sekitar 1 Jam yang laluPPATK Lapor Bareskrim soal Transaksi Rp200 Juta dari Rekening Brigadir J usai Tewas
Sekitar 8 Jam yang laluHasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Diumumkan Pekan Depan
Sekitar 17 Jam yang laluPujian Terakhir Istri Ferdy Sambo ke Brigadir J
Sekitar 21 Jam yang laluIPW Ungkap Pengaruh Irjen Ferdy Sambo: Buktinya 35 Personel Polri Langgar Kode Etik
Sekitar 1 Jam yang lalu770 Nyala Lilin untuk Brigadir J
Sekitar 5 Jam yang laluPPATK Lapor Bareskrim soal Transaksi Rp200 Juta dari Rekening Brigadir J usai Tewas
Sekitar 8 Jam yang laluReaksi Pengacara Baru Bharada E Dilaporkan Deolipa Terkait Pencemaran Nama Baik
Sekitar 14 Jam yang laluIPW Ungkap Pengaruh Irjen Ferdy Sambo: Buktinya 35 Personel Polri Langgar Kode Etik
Sekitar 1 Jam yang laluPPATK Lapor Bareskrim soal Transaksi Rp200 Juta dari Rekening Brigadir J usai Tewas
Sekitar 8 Jam yang laluReaksi Pengacara Baru Bharada E Dilaporkan Deolipa Terkait Pencemaran Nama Baik
Sekitar 14 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 2 Hari yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 3 Minggu yang laluCerita 17 Agustus ala Dimas Fani, Kiper PSS yang Bangga Jadi Anggota Paskibra
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami