Zenius Raih Investasi Rp 260 Miliar
Merdeka.com - Zenius Education, platform pendidikan berbasis teknologi di Indonesia, mengumumkan pendanaan seri A sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 260 miliar. Pendanaan baru ini selain Northstar Group, investor lain yang turut berpartisipasi dalam pendanaan Seri A ini adalah Kinesys Group, dan BeeNext.
Pendanaan seri A yang baru saja diselesaikan ini akan semakin mendorong pertumbuhan pesat Zenius, yang sepanjang tahun 2019 lalu sudah diakses oleh 12,8 juta pengguna unik. Zenius berencana memanfaatkan pendanaan ini untuk melipatgandakan pertumbuhan, mengembangkan teknologi tepat guna, dan memperluas jangkauan layanan Zenius ke pelosok Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Zenius juga mengumumkan penunjukan Rohan Monga sebagai Chief Executive Officer (CEO) Zenius Education dan posisi Sabda PS berpindah menjadi Chief Education Officer.
"Saya sangat senang dan bangga menyambut bergabungnya Northstar Group, Kinesys Group, dan BeeNext ke dalam babak berikut dari perjalanan Zenius Education. Kami di Zenius percaya bahwa untuk dapat terus bertumbuh, kami membutuhkan keahlian yang mendalam dalam bidang entrepreneurship yang dimiliki oleh Northstar Group, Kinesys Group, dan BeeNext agar kami dapat mewujudkan visi Zenius untuk mewujudkan Indonesia yang cerdas dan cerah," ujar Rohan.
Sementara itu, Patrick Walujo, Co-Founder and Managing Partner dari Northstar Group, mengatakan, sangat senang bisa bekerjasama dengan Zeniusyang memiliki visi yang sama dengan kami, yaitu untuk mendukung dunia pendidikan di indonesia.
"Kami sangat percaya dengan kombinasi teknologi yang kuat, talenta yang berkualitas, serta misi social impact yang berkelanjutan, Zenius mampu memberikan impact yang besar di dunia pendidikan Indonesia," ungkapnya.
Kemudian, dari Kinesys Group, Yansen Kamto juga turut berpendapat bahwa pihaknya terkesan dengan cara Zenius membantu jutaan pelajar di Indonesia. Pihaknya percaya dengan pengalaman selama 15 tahun di dunia pendidikan Indonesia yang dinamis, Zenius akan mampu tumbuh secara signifikan untuk kedepannya.
"Untuk itu, kami siap mendukung Zenius secara penuh," katanya.
Profil CEO Baru Zenius
Rohan Monga memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun bekerja di bidang teknologi. Tahun 2010, Rohan mendirikan firma teknologi finansial (fintech) sembari mengejar gelar MBA (Masters in Business Administration).
Pada tahun 2013, ia bekerja di raksasa e-commerce Amazon di bidang pengembangan strategi. Pada tahun 2015, Rohan bergabung dengan Gojek sebagai Chief Operating Officer dan menjadi figur integral dalam terbentuknya perusahaan rintisan decacorn pertama Indonesia.
Sejak 2004, Zenius telah menjalani proses selama 15 tahun dalam merumuskan pendekatan belajar dengan teknologi yang mengutamakan pemahaman konseptual dan pembentukan daya nalar, sehingga kompetensi dasar yang ingin dibentuk adalah pemahaman mendalam mengenai konsep keilmuan, bukan hanya soal mengingat dan menghafal.
Dengan demikian, pelajar dan pembelajar diproyeksikan akan memiliki pola pikir yang baik dan mampu beradaptasi serta mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Kemampuan berpikir ini juga yang nantinya dibutuhkan oleh generasi masa depan untuk beradaptasi, berkolaborasi, dan bersaing. Pendekatan pembelajaran Zenius ini diharapkan bisa turut membantu misi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Startup Zenius mengumumkan pihaknya menutup operasional sementara setelah 20 tahun beroperasi.
Baca SelengkapnyaKabar startup edutech Zenius tutup membuat warganet bernostalgia di media sosial.
Baca SelengkapnyaPINTAR disiapkan sebagai platform edutech yang membangun tenaga kerja masa depan Indonesia yang terampil dan berdaya saing global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cicana memperkenalkan inovasi bernama School of ART.
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaNegara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaUang pangkal Binus berkisar Rp78 juta. Selanjutnya, siswa atau siswi yang belajar di sana dibebankan biaya SPP sekitar Rp8 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaEdutech perlu mendapatkan perhatian khusus guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca Selengkapnya