Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanpa disadap, pejabat Indonesia sudah membuka diri

Tanpa disadap, pejabat Indonesia sudah membuka diri Penyadapan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pejabat Indonesia ternyata memang sangat rentan untuk disadap. Bahkan menurut Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Alfitra Salam, pejabat Indonesia tidak usah disadap pun sudah membuka diri.

"Masih banyak pejabat Indonesia yang menggunakan email gratis seperti Yahoo dan Gmail untuk keperluan dinas sehari-hari. Ini sebenarnya sudah membuka diri kepada asing tanpa harus disadap," tegasnya.

Menurut dia, sudah saatnya pejabat Indonesia mulai meninggalkan email asing yang gratisan seperti email Menpora Roy Suryo yang menggunakan indo.net.id.

Ketua Bidang Security Internet Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Irvan Nasrun mengatakan pejabat kita banyak yang aktif di social media dan sering update status.

"Status itu pun bisa dipantau oleh asing atau siapa saja sehingga otomatis sudah membuka diri tanpa disadap," katanya.

Sementara itu, menurut mantan Dubes di sejumlah negara Yuli Mumpuni, penyadapan di sejumlah kedutaan Indonesia di luar negeri sudah sangat biasa dan menjadi ancaman bagi kita semua.

"Sebelum menempati kantor baru, saya biasanya memanggil tim ahli TI dari Indonesia untuk mengecek apakah ada penyadapan di kantor Kedubesnya, setelah dirasa sudah aman, baru saya berkantor di sana," tuturnya.

Menurut dia, bila banyak negara yang ingin menyadap suatu negara seperti Indonesia, maka negara tersebut artinya sangat penting bagi penyadap, terutama biasanya terkait dengan sumber daya alamnya.

(mdk/dzm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Pemilu Pertama di Indonesia Dilaksanakan pada Masa Kabinet Burhanudin Harahap, Ini Sejarah dan Hasilnya

Pemilu Pertama di Indonesia Dilaksanakan pada Masa Kabinet Burhanudin Harahap, Ini Sejarah dan Hasilnya

Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap menjadi tonggak demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya