Sharp Indonesia Bangun Pabrik AC untuk Pasar ASEAN Senilai Rp 582 Miliar
Merdeka.com - PT Sharp Electronics Indonesia membuat sejarah baru dengan memulai pembangunan pabrik air conditioner (AC) sebagai basis produksi dan ekspor untuk negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
Pabrik ini menelan investasi sebesar 4 miliar yen, setara Rp 582 miliar. Sharp Indonesiamematok penjualan 100.00 unit per bulan untuk pasar domestik dan pasar ekspor.
Pembangunan pabrik baru ini ditandai dengan peletakan batu pertama di area pabrik Sharp Indonesia di Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat, pada 24 Februari lalu.
Di lahan seluas 3,5 hektare, pabrik AC Sharp akan mulai beroperasi pada awal 2023. Pada tahun pertama operasi, Sharp Indonesia menargetkan kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun, yang akan ditingkatkan 150.000 unit untuk tahun berikutnya.
Pabrik AC Sharp ini akan memproduksi produk AC tipe inverter dan non-inverter sekaligus membuka lapangan kerja.
“Indonesia adalah pasar menjanjikan, oleh karena itu untuk memenuhi permintaan produk AC dengan harga kompetitif, kami memutuskan membangun pabrik di Indonesia. Melalui pabrik AC ini, kami optimistis dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 30 persen dan mempertahankan peringkat pertama pasar AC di Indonesia,” ujar Shinji Teraoka, Presiden Direktur Sharp Indonesia, dalam rilisnya.
Teraoka-san melanjutkan, ke depan kami akan membangun sistem pasokan yang stabil, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh pasar ASEAN. Kami juga akan memproduksi model AC dengan nilai tambah seperti fitur teknologi AIot.
Sharp Indonesia menargetkan produk AC yang diproduksi di pabrik baru punya konten lokal 50 persen lebih. Sharp juga memiliki ruang untuk melakukan perluasan pabrik guna meningkatkan produksi dalam negeri.
“Oleh karena itu, kami ingin Pemerintah mempertimbangkan untuk memperkenalkan insentif tambahan untuk penanaman modal dalam negeri," ujar Teraoka.
Sebelumnya Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, produk AC merupakan salah satu produk elektronika yang nilai impornya besar, yaitu US$ 0,49 miliar pada tahun lalu. Maka itu, Kementerian Perindustrian sedang mendorong program substitusi impor 35 persen pada akhir tahun ini, yang mana salah satu produk lima elektronika yang didorong untuk disubstitusi menggunakan produk lokal adalah produk AC.
Pabrik baru Sharp ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan memasang sistem pembangkit tenaga surya di atap pabrik. Daya listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk penerangan, jalur produksi, dan lain-lain. Selain untuk mengurangi beban lingkungan dengan mengadopsi struktur atap yang memungkinkan penerangan dengan menggunakan cahaya alami dan mengeluarkan panas dalam ruangan.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah HP layar lipatnya sukses di pasaran, Samsung berencana mengembangkan Tablet layar lipat.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaTaiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) memutuskan untuk membangun pabrik di negara ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2023 TCL sudah mendaftarkan sekitar 28.000 paten yang dapat digunakan untuk industri teknologi.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaKecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut.
Baca SelengkapnyaPembangunan pabrik yang berlokasi di Cikarang ini merupakan strategi global untuk memperkuat basis produksi dan distribusi produk.
Baca Selengkapnya