Rakuten hengkang dari Indonesia
Merdeka.com - Rakuten memutuskan untuk menutup lapaknya di Indonesia. Tak hanya di Indonesia, Singapura dan Malaysia, juga ikut-ikutan ditutup. Meski begitu, Rakuten akan tetap memiliki kantor pusat regional di Singapura sembari melanjutkan operasi bisnis lain di kawasan tersebut serta mencari potensi pertumbuhan yang baru di Asia Tenggara.
Alasan menutup tiga wilayah operasionalnya, lantaran demi memuluskan pencapaian bisnisnya pada 2020. Melalui siaran pers yang diterima Merdeka.com, Jumat (12/2), Rakuten berambisi mampu mencapai pendapatan 1700 milyar Yen serta 300 milyar Yen untuk pendapatan operasional non-GAAP pada tahun 2020.
Sementara itu, bisnis FinTech diharapkan dapat memberikan kontribusi 120 milyar Yen dari pendapatan operasional non-GAAP pada tahun 2020 karena terus menunjukan pertumbuhan yang kuat serta memperkuat manfaat dari ekosistem Rakuten bagi pengguna.
Terlebih, visi 2020 Rakuten juga menetapkan tonggak untuk kontribusi laba total dari bisnis internasional Rakuten sebelum 2020. Transformasi model bisnis untuk perdagangan elektronik ini akan lebih besar terfokus kepada kepuasan pelanggan dan pengalaman yang berkualitas di Jepang, di mana Rakuten adalah pemimpin pasar; pengembangan model ekosistem di Taiwan; percepatan perdagangan lintas batas di Asia Timur; strategi perdagangan elektronik terbuka yang digawangi oleh Ebates di Amerika Serikat; dan memperkenalkan jasa layanan mobile consumer to consumer (C2C) di seluruh dunia.
Oleh sebab itu, Rakuten memutuskan untuk menutup bisnisnya di tiga negara tersebut. Berdasarkan pantauan Merdeka.com di situs Rakuten.co.id, tertulis notifikasi jika toko online tersebut akan tutup pada 1 Maret 2016.
"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa Rakuten Belanja Online tidak lagi tersedia bagi pelanggan untuk melakukan pembelian per 1 Maret 2016. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda selama beberapa tahun ini dan kami harap Anda menikmati berbelanja di Rakuten Belanja Online.
Kami pastikan bahwa Anda dapat tetap berbelanja di Rakuten Belanja Online hingga tanggal 29 Februari 2016. Semua pesanan dengan pembayaran yang terkonfirmasi pada periode ini akan tetap dikirimkan.
Kami senang Anda telah menjadi pelanggan Rakuten dan kami berharap untuk dapat meluncurkan layanan Rakuten yang baru dan menarik dalam beberapa bulan mendatang. Harap jangan ragu untuk menghubungi kami apabila Anda ada pertanyaan atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut."
(mdk/gni)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gudang milik perusahaan e-commerce Lazada mengalami kebakaran hebat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaDi momen liburan akhir tahun, Jepang diguncang gempa yang begitu dahsyat. Ada banyak artis yang tengah liburan di sana dan merasakan turut gempa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 3 maskapai akan menghadirkan penerbangan langsung ke Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaTinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeberapa penemuan mengungkap bukti adanya hewan raksasa yang pernah tinggal di Amerika Utara. Yuk, simak ada hewan apa saja!
Baca SelengkapnyaSalak adalah buah yang biasanya ditemukan di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca Selengkapnya