Merdeka.com - Seorang pria diberitakan tiba-tiba menjadi jutawan. Kekayaannya itu didapatkan setelah bertanya kepada Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tentang bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak mungkin.

Mengutip dari DailyStar, Rabu (22/3), pada Selasa 15 Maret lalu, seorang desainer Jackson Fall bertanya ke ChatGPT-4 bagaimana cara menghasilkan uang sebanyak mungkin dengan modal sebesar USD100 atau sekitar Rp 1,5 juta.

Dalam sehari, AI mampu menjawab pertanyaan itu dan membantunya membuat situs web, logo, hingga merek untuk menjalankan usaha peralatan dapur ramah lingkungan secara online. Jackson mengatakan bahwa perusahaannya kini telah berhasil menarik investor untuk ikut serta dalam usahanya saat valuasi perusahaannya mencapai Rp 382 juta.

Melalui thread di twitter, Jackson membagikan keyword yang ia pakai untuk meminta tips dari ChatGPT. Keywordnya adalah "Anda adalah HustleGPT, seorang AI wirausaha. Anda memiliki USD100 dan tujuan Anda adalah mengubahnya menjadi uang sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin secara legal".

I gave GPT-4 a budget of $100 and told it to make as much money as possible.

I'm acting as its human liaison, buying anything it says to.

Do you think it'll be able to make smart investments and build an online business?

Follow along 👀 pic.twitter.com/zu4nvgibiK

— Jackson Greathouse Fall (@jacksonfall) March 15, 2023

'HustleGPT' merespon tantangan itu dengan sangat bersemangat, ia memberikan rencana bisnis mulai dari nama brand yang menarik, pemasaran produk, hingga mempromosikannya di media sosial.

Si pintar ini menyarankan nama GreenGadgetGuru.com, setelah itu ia dan ChatBot membuat situs web dan logo perusahaan. Bahkan mencantumkan petunjuk untuk membuat logo di alat AI lain, DALL-E, besutan OpenAI.

Sejak saat itu Jackson berdiskusi dengan si pintar ChatGPT untuk mendapat uang cash senilai USD100.000 atau Rp 1,5 miliar sesegera mungkin.

Lalu, AI menyarankan untuk mengalokasikan dana untuk menyewa konten kreator untuk situs web, menjelajahi pengiriman online, dan mengembangkan produk perangkat lunak berbasis Software as a Service (SaaS).

Walau begitu, masa-masa romantisme berwirausaha dengan ChatGPT masih dapat dijalani. Jackson pun belum tahu di masa mendatang bagaimana bisnisnya kelak.

Reporter magang: Safira Tiur Margaretha