Portofolio Terbaru 5G Milik Ericsson Diklaim Mampu Menghemat Energi
Merdeka.com - Ericsson memperkuat portofolio Jaringan Akses Radio (Radio Access Network/RAN) dengan memberikan solusi terkait peluncuran 5G. Portfolio terbaru ini diklaim bakal menghemat energi yang cukup besar dan peningkatan kapasitas hingga sepuluh kali lipat.
Per Narvinger, Head of Product Area Networks, Ericsson mengatakan dukungan dari sisi teknis ialah dengan penggunaan Radio 4490. Radio pita ganda yang dapat memberikan konsumsi daya hingga 25 persen lebih rendah dan bobot lebih ringan jika dibandingkan dengan produk yang ada saat ini.
"Jenis radio ini kompatibel dengan hampir semua situs radio secara global karena mendukung pita FDD (Frequency Division Duplex) utama, yang digunakan oleh banyak penyedia layanan untuk implementasi 5G," kata dia dalam keterangannya, Selasa (22/2).
Menurutnya, inovasi terbaru ini akan semakin mengoptimalkan site 5G baik yang dibangun secara khusus maupun penerapan Cloud RAN. Salah satu kliennya yang sudah menggunakan teknologi ini adalah XL Axiata.
Diungkapkan Gede Darmayusa, Direktur dan Chief Technology Officer PT XL Axiata, pihaknya ingin memberikan pengalaman pelanggan terbaik untuk memenuhi permintaan layanan data yang terus meningkat, melalui penerapan teknologi baru dan inisiatif jaringan lain.
"Kami memelopori penggunaan teknologi radio pita ganda generasi pertama Ericsson sejak 2019. Dengan peluncuran radio 4T4R pita ganda baru, kami berharap inovasi ini terus membantu kami memaksimalkan pengalaman pengguna dengan efisiensi energi dan keunggulan operasional lebih baik," ujar dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.
Baca SelengkapnyaBloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaKarena memiliki jaringan yang luas, banyak pemain global yang mencari Telkom untuk dijadikan partner.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaPermintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca Selengkapnya