Melihat Pertarungan Sengit antara TikTok, YouTube, dan Instagram. Siapa Menang?
Merdeka.com - Sejak awal 2022, YouTube dan YouTube Shorts telah menghasilkan total USD14,2 miliar dari iklan. Data ini tercatat untuk semester pertama tahun 2022 saja, yang berarti telah terjadi peningkatan sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Hal itu seperti dilaporkan GizChina, Kamis (22/9).
Sementara itu, TikTok benar-benar berubah menjadi penantang yang begitu bahaya bagi platform besar perusahaan Amerika Serikat. YouTube, Netflix, Instagram, dan lainnya semuanya menderita dari kebangkitan Tiktok yang tiba-tiba.
Untuk menahan bergeliatnya perusahaan China ini, kebanyakan dari mereka telah menemukan cara untuk memperlambat Tiktok. Instagram misalnya dengan Instagram Reels. YouTube di sisi lain datang dengan YouTube Shorts untuk bergabung dengan tren video pendek.
Lalu, apakah hal itu berdampak? Faktanya, beberapa pembuat konten terlebih dahulu membagikan video pendek mereka di Tiktok sebelum memposting video yang sama di YouTube Shorts dan Instagram Reels.
Lebih buruk lagi, Tiktok telah menyisihkan lebih dari USD 200 juta untuk membayar pembuat konten dalam waktu 3 tahun. Inilah yang mereka sebut "dana pencipta Tiktok". Jumlah yang mereka rencanakan untuk dinaikkan menjadi total USD 1 miliar.
Hal ini memaksa YouTube untuk melakukan beberapa penyesuaian dalam cara mereka membayar pembuat konten. Dengan cara ini diharapkan dapat membantu menarik perhatian beberapa kreator dari Tiktok hingga YouTube Shorts.
YouTube mengumumkan pada Selasa lalu bahwa, mereka akan segera mulai menampilkan iklan di Video Pendek yang juga dikenal sebagai YouTube Shorts. Menurut Wakil Presiden YouTube Tara Walpert Levy, pembuat Video Pendek akan berhak atas 45 persen dari pendapatan iklan, kurang dari 55 persen yang diperoleh pembuat konten utama YouTube.
Dengan persentase ini, YouTube berharap akan memikat pembuat video pendek ke platform mereka dan juga mempertahankan pemirsa YouTube untuk waktu yang lama. Apakah ini berhasi? Kita tunggu saja!
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hasil riset yang dilakukan Invinyx dan Jakpat tentang kecenderungan Gen Z memilih media sosial.
Baca SelengkapnyaTokopedia mencatat adanya kenaikan transaksi sejumlah brand lokal kecantikan dan perawatan tubuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Platform video singkat seperti TikTok juga saat ini memiliki peran lebih dalam membantu pertumbuhan brand lokal.
Baca SelengkapnyaGalih Loss diduga menistakan agama Islam melalui kontennya di media sosial.
Baca SelengkapnyaKemendag menyatakan telah memberikan waktu tiga bulan kepada TikTok untuk memisahkan transaksi di media sosial.
Baca SelengkapnyaJika di Indonesia dan sekitarnya kita berpuasa kurang lebih 12 jam, di belahan dunia lain waktu berpuasanya juga berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaYoutuber itu menegur pemotor lalu memancing amarah warga dan ojek online
Baca SelengkapnyaS.id, layanan aplikasi web untuk membuat tautan pendek dan microsite untuk bio link, mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023.
Baca Selengkapnya