Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Liberalisasi telekomunikasi yang salah kaprah

Liberalisasi telekomunikasi yang salah kaprah Operator Indonesia. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Bagi investor telekomunikasi asing, Indonesia seperti seorang gadis cantik yang bukan hanya menarik, tapi juga sangat menggiurkan.

Betapa tidak? Bila jumlah pelanggan telekomunikasi saja sudah mencapai 240 juta orang, sementara average revenue per user (ARPU) yang blended katakanlah Rp 50 ribu, maka pendapatan per bulan sektor telekomunikasi di Indonesia mencapai Rp 12 triliun. Luar biasa!

Bagaimana dengan belanja perangkat telekomunikasi? Bila ditotal, perputaran uang di industri telekomunikasi nasional bisa mencapai Rp 150 triliun setiap tahunnya.

Tentu bukan jumlah uang yang sedikit, apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa operator masih terus membangun, terbukti dengan EBITDA margin yang masih sangat tinggi, yang mana rata-rata masih di atas 40 persen.

Vendor pun ikut berebut kue telekomunikasi di Indonesia, kue yang mencapai Rp 30 triliun per tahun yang bisa dilihat dari capex semua operator. Indonesia bahkan sempat disebut Huawei Nation atau pun BlackBerry Nation, karena saking banyaknya produk dari dua vendor tersebut yang masuk pasar di tanah air.

Dari sisi pulsa, bila ditinjau dari kepemilikan operator di Indonesia, maka tentunya hampir 80 persen penghasilan pulsa lari ke luar negeri. Untunglah masih ada pungutan USO, BHP Jastel, dan BHP frekuensi sehingga Indonesia masih sedikit merasakan dari gemerlapnya industri telekomunikasi di tanah air.

Negara asing begitu seenaknya mengeruk pulsa-pulsa dari kantong orang Indonesia, sementara untuk Tanah Air sendiri, seperti tak ada yang tersisa.

Setelah direbutnya Telkom, lahirlah operator lain seperti Indosat pada 1967 yang sejak awal berdirinya dikuasai asing. Pemerintah RI baru mengambil alih kepemilikannya pada 1980 meski akhirnya lepas lagi pada dekade 2000-an sampai sekarang.

Kemudian berawal dari amanat dalam UU No. 3/1989 tentang Telekomunikasi, maka lahirlah operator seluler yang merupakan patungan dengan Telkom atau Indosat atau kedua-duanya, yaitu Satelindo dan Telkomsel.

Mulai dekade 2000-an, banyak bermunculan operator baru baik seluler maupun telepon nirkabel tetap seperti Mobile-8 Telecom, dan PT Bakrie Telecom.

Pada 2004, telah mulai muncul operator 3G, meski pemberian lisensinya sedikit kontroversial. Pemerintah telah memberikan izin secara gratis dengan harapan memperoleh pendapatan secara bertahap seiring dengan berkembangnya operator 3G.

Izin layanan 3G pertama diberikan kepada PT Cyber Access Communication (sekarang PT Hutchison Tri Indonesia) pada 2003 setelah menyisihkan sebelas peserta lainnya dalam sebuah beauty contest.

Lisensi untuk 3G melalui beauty contest ini bisa jadi merupakan yang pertama sekaligus yang terakhir dalam sejarah industri telekomunikasi di Tanah Air.

Hal ini karena pemerintah segera membuat kejutan pada kuartal pertama 2004 dengan memberikan lisensi kepada Lippo Telecom (sekarang PT Axis Telekom) secara gratis dengan pita lebar 10 MHz.

Indonesia yang merupakan lahan subur bagi perusahaan telekomunikasi asing menjadikan masyarakat setempat seperti tamu di negeri sendiri.

Berakhirnya monopoli Telkom pada 2001 dan berganti menjadi duopoli, serta berakhirnya duopoli saluran tetap menjadi persaingan bebas pada 2009 pun tak bisa lepas dari peranan asing di dalamnya.

Kebijakan telekomunikasi di Indonesia yang cenderung berpihak kepada asing menjadikan pertumbuhan signifikan dari industri tersebut sepertinya semu. Akibatnya, mengilapnya bisnis telekomunikasi tak begitu dirasakan oleh masyarakat dalam negeri. (mdk/dzm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet

Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.

Baca Selengkapnya
Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon
Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Sepanjang tahun 2023, Telkom melaksanakan pemulihan lahan kritis di beberapa titik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menjaga Privasi di Internet, Makin Jadi Tuntutan
Menjaga Privasi di Internet, Makin Jadi Tuntutan

Menjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.

Baca Selengkapnya
Sejarah & Tema Hari Telekomunikasi dan Informasi Sedunia, 17 Mei
Sejarah & Tema Hari Telekomunikasi dan Informasi Sedunia, 17 Mei

Setiap 17 Mei dunia memperingati hari telekomunikasi. Berikut sejarahnya.

Baca Selengkapnya
BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T

BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.

Baca Selengkapnya
Terus Komitmen Berikan Layanan Terbaik, Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity
Terus Komitmen Berikan Layanan Terbaik, Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity

Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.

Baca Selengkapnya
7 Kali Mengalami Kerusakan, KKP dan Telkom Minta Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Perhatikan Kabel Laut
7 Kali Mengalami Kerusakan, KKP dan Telkom Minta Pelaku Usaha Perikanan Tangkap Perhatikan Kabel Laut

Sejak akhir tahun 2017 sudah mengalami tujuh kali kerusakan dan intensitasnya meningkat dalam dua tahun kebelakang.

Baca Selengkapnya
Terungkap, 4 Alasan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulit Berkembang di Indonesia
Terungkap, 4 Alasan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulit Berkembang di Indonesia

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.

Baca Selengkapnya