Merdeka.com - Agen antariksa Amerika Serikat NASA, baru-baru ini merilis bantahan soal adanya kehidupan di Mars. Klaim ini dikeluarkan oleh seorang mantan ilmuwan NASA.
Ilmuwan tersebut bernama Gilbert Levin. Dia mengaku bahwa NASA sebenarnya sudah menemukan bukti adanya alien di Mars pada 1970, hampir lima dekade yang lalu.
Levin sendiri merupakan salah satu ilmuwan yang ikut menyiapkan misi Viking untuk menjelajah Mars. Perlu diketahui, misi Viking merupakan upaya NASA yang mengirimkan dua pesawat luar angkasa ke Mars untuk mengumpulkan data mengenai planet tersebut.
Menurutnya, selang enam tahun usai peluncuran misi itu, NASA sebenarnya menangkap sinyal ada pergerakan di permukaan Mars, tapi tidak dihiraukan.
"Opini kolektif dari mayoritas komunitas ilmiah tidak percaya hasil dari eksperimen Viking merupakan bukti yang luar biasa," tutur juru bicara NASA Allard Beutel seperti dikutip dari Daily Mail via Tekno Liputan6.com.
Kendati belum menemukan bukti adanya kehidupan di luar Bumi, NASA sendiri mengaku masih terus menjelajah Tata Surya. Hal ini sekaligus untuk menjawab beberapa pertanyaan, termasuk kemungkinan adanya kehidupan selain di Bumi.
NASA sendiri sudah melakukan sejumlah penjelajahan untuk meneliti wilayah planet lain, mulai dari permukaan hinggas atmosfernya. Seluruh upaya itu dilakukan untuk mencari tanda dan jawaban dari pertanyaan apakah manusia benar-benar sendiri di alam semesta.
Sebelumnya, Levin menulis di Scientific American bahwa misi ke Mars sebenarnya berhasil membawa bukti bahwa planet tersebut mendukung kehidupan. Secara spesifik, dia menyebut misi yang dilakukan pada 1970.
"Apa bukti yang menentang kemungkinan adanya kehidupan di Mars? Fakta yang mengejutkan, tidak ada," tulisnya. Dia pun menyebut sejumlah studi laboratorium menemukan bahwa beberapa mikroorganisme dapat bertahan hidup dan tumbuh di Mars.
Dia mengatakan salah satunya adalah eksperimen dari misi 1970 yang diberi nama Labeled Release Life Detection. Ketika itu, Lewis sendiri yang mempelopori eksperimen tersebut.
Levin mengatakan, dalam upayanya menemukan kehidupan di Mars, dia mencoba menggabungkan sampel tanah Mars dengan senyawa organik, untuk mencari tanda-tanda karbon dioksida.
"Mikroorganisme apapun yang hadir di tanah dapat memetabolisme senyawa dan menghasilkan karbon dioksida," tulis Levin. Hasilnya, eksperimen itu menunjukkan hal yang positif.
Meski merengkuh kesuksesan, eksperimen selanjutnya dianggap gagal karena tidak ditemukan lagi adanya mikroorganisme yang dapat menghasilkan karbon dioksida. Akhirnya hal ini tidak diakui oleh NASA dan dinyatakan tidak ada bukti jelas akan kehadiran mikroorganisme di Mars.
Sumber: Tekno Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar [idc]
Baca juga:
Astrofisikawan Manfaatkan Kecerdasan Buatan Mengukur Exoplanet
Jepang Kirim Robot ke Asteroid Ryugu
Begini Cara Astronot Mandi dan BAB di Luar Angkasa
Elon Musk Umumkan Rencana Space X Bangun Kota di Mars Dengan Roket Raksasa
Ada Black Hole di Tata Surya Kita?
Advertisement
IOH Gelar IDCamp 2022, Targetkan 55 Ribu Peserta
Sekitar 15 Jam yang laluTelkom Bagi Dividen Rp 14,86 Triliun
Sekitar 1 Hari yang laluErajaya Digital Tambah Fitur Baru Program Upgrade Terusss!
Sekitar 1 Hari yang laluDigitalisasi Aksara Daerah PANDI Masuk Gerakan Nasional Revolusi Mental Kemenko PMK
Sekitar 1 Hari yang laluSony Perkenalkan Lensa Zoom F2.8 Diklaim Teringan di Dunia
Sekitar 1 Hari yang lalu27 Tahun Telkomsel sebut Terus Beradaptasi dengan Perubahan Zaman
Sekitar 1 Hari yang laluKominfo Gandeng Traveloka Bangun SDM Digital
Sekitar 1 Hari yang laluYuk Ikuti Lomba Pembuatan Microsite S.ID, Berhadiah Uang Tunai Jutaan Rupiah
Sekitar 1 Hari yang laluCocok Dijadikan Daily Driver, Ini Alasan Gen Z Perlu Punya OPPO Reno7 Z 5G
Sekitar 1 Hari yang laluJaga Keamanan Ruang Digital, Pemerintah Gandeng Cisco
Sekitar 2 Hari yang laluKini Platform S.ID Punya Fitur Microsite, Sangat Membantu untuk Toko Online
Sekitar 2 Hari yang laluLink Aja dan Zenius PHK Karyawan, Ada Fenomena Apa di Bisnis Startup?
Sekitar 2 Hari yang laluPakai Motor Listrik, Gojek sebut Mitra Driver Bisa Hemat Rp 500 Ribu Per Bulan
Sekitar 3 Hari yang laluAgate Tunjuk Raymond Chin sebagai Strategic Advisor
Sekitar 3 Hari yang laluBicara Reshuffle, Sekjen PDIP Sindir Minyak Goreng Langka & Ekonomi Lambat
Sekitar 4 Jam yang laluAnggota DPR Pertanyakan Rencana Menko Luhut Audit Lahan dan Konsesi Sawit
Sekitar 4 Jam yang laluKejagung Targetkan Berkas Kasus Mafia Minyak Goreng Rampung Bulan Depan
Sekitar 9 Jam yang laluKasad Perintahkan Seluruh Pangdam Pantau Ketersediaan dan Harga Minyak Goreng
Sekitar 12 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 4 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 4 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Minggu yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 1 Minggu yang laluPresiden Ukraina Peringatkan Dunia Terancam Krisis Pangan karena Perang
Sekitar 1 Hari yang laluMantan Tentara AL Korsel Mengaku Ikut Berperang di Ukraina dan Ingin Balik Lagi
Sekitar 1 Hari yang laluAS Siap Kirimkan Roket Jarak Jauh ke Ukraina yang Bisa Jangkau Wilayah Rusia
Sekitar 1 Hari yang laluAfrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Sekitar 2 Hari yang laluData Covid Hari Ini 28 Mei 2022: Kasus Positif Bertambah 279, Kematian 8 Orang
Sekitar 3 Jam yang laluTiga Jurus Bank Indonesia Bangkitkan UMKM Pasca Pandemi Covid-19
Sekitar 8 Jam yang laluPPKM Level 1 DKI, Tempat Hiburan Malam Kapasitas 100 Persen, Tutup Pukul 2 Pagi
Sekitar 1 Hari yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 3 Hari yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 3 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami