Cara Google Menolak \'Punah\' sebelum ChatGPT Mulai Mengancam Dominasi

Merdeka.com - Dominasi Google sebagai mesin pencari tidak tertandingi selama bertahun-tahun. Karena itu, perusahaan besutan Larry Page dan Sergey Brin nampak terlena atau bahkan hampir tidak mungkin adanya mesin pencari lain mengancam dominasinya.

Banyak orang pasti berpikir demikian. Bahwa akan sangat sulit bagi mesin telusur mana pun untuk menantang dominasi Google. Tapi coba tebak, ChatGPT muncul entah dari mana. Dan dalam beberapa bulan, ternyata telah mengusik kenyamanan Google. Sampai-sampai CEO Google Sundar Pichai memanggil duo pendiri Google untuk membahas persoalan AI dan ChatGPT.

Dilaporkan GizChina, Selasa (7/2), Google tahu betul bahwa mereka harus bertindak sangat cepat sebelum keadaan menjadi menakutkan baginya. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS) ini akan mengadakan Search and AI Event minggu depan, tanggal 8 Februari mendatang.

Google mengatakan sedang menata ulang bagaimana orang mencari, menjelajahi, dan berinteraksi dengan informasi. Perusahaan ingin membuatnya lebih intuitif dan alami untuk menemukan informasi di platformnya. Barangkali ini sama halnya dengan cara kerja ChatGPT.

"Ini akan menghasilkan akses informasi yang lebih besar bagi orang-orang di mana pun, melalui Penelusuran, Peta, dan seterusnya," kata Google.

Sebuah laporan dari 'The Verge' menyebutkan bahwa Google akan menggunakan kekuatan AI untuk mewujudkan hal tersebut. Acara ini akan menjadi livestream YouTube dengan judul “Google Presents : Live from Paris”.

Agenda ini menampilkan karya seni yang menunjukkan pencarian, terjemahan, dan belanja visual Google Lens. Acara ini direncanakan berlangsung pada pukul 2.30 PM waktu setempat.

Sebelumnya, Sundar Pichai pernah membuat pernyataan yang sangat jelas selama townhall pendapatan Q4 2022 Google. Dia berkata, "Segera orang akan dapat berinteraksi langsung dengan model bahasa kami yang terbaru dan paling canggih sebagai pendamping Penelusuran dengan cara eksperimental dan inovatif."