Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belanja iklan 2016 Rp 96,8 Triliun, industri minuman paling boros

Belanja iklan 2016 Rp 96,8 Triliun, industri minuman paling boros Ilustrasi iklan TV. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Adstensity melaporkan belanja iklan di televisi pada 2016 naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 33,5 persen menjadi Rp 96,8 triliun. Industri yang memiliki belanja iklan tertinggi adalah industri minuman mencapai Rp 20,7 triliun dengan pertumbuhan 32,9 persen.

Di peringkat kedua, industri personal care atau perawatan tubuh dengan total belanja iklan Rp 17,8 triliun, mengalami pertumbuhan 42,7 persen. Industri terbesar ketiga adalah industri refined food atau industri makanan olahan dengan Rp 10,5 triliun, disusul industri farmasi Rp 6,3 triliun.

Dalam rilisnya pada Merdeka.com, Adstensity mencatat volume iklan dan harga iklan, sesuai dengan data yang dipublikasikan (publish rate), sehingga nilai yang tercatat adalah nilai bruto. Data ini tidak memberikan informasi apabila ada diskon atau potongan harga atau deal-deal lain dalam praktik bisnis antara pemasang iklan dan stasiun TV yang bersangkutan di luar dari rate Iklan yang telah di tetapkan. Adstensity merupakan produk monitoring iklan televisi milik PT SIGI Kaca Pariwara.

Menurut Adstensity, pergesaran jenis industri di kelompok 10 besar tidak terlalu signifikan pada tahun ini. Top industri di empat besar masih sama seperti tahun lalu, yaitu industri bevarage, personal care, refined food, dan farmasi. Industri yang sudah tidak masuk di sepuluh besar, yaitu industri otomotif yang digantikan dengan industri unrefined food. Di 2016, sektor otomotif berada di peringkat ke-11 dengan total belanja iklan Rp 2,058 triliun.

Merek dan Stasiun TV

Sementara merek dengan belanja iklan tertinggi 2016 adalah Djarum. Nilainya mencapai Rp 1,91 triliun. Disusul Walls dengan total belanja iklan Rp 1,63 triliun. Peringkat ketiga, Pepsodent Rp 1,34 triliun. Selanjutnya, brand Gudang Garam dan Pond’s dengan total belanja iklan masing-masing Rp 1,32 triliun dan Rp 1,27 triliun. Sampoerna dan Lifebuoy menjadi pengiklan terbesar keenam dan ketujuh dengan Rp 1,25 triliun dan Rp 1,22 triliun.

Hasil monitoring Adstensity menunjukkan dari 13 stasiun TV nasional di Indonesia, RCTI merupakan stasiun yang paling banyak mendapatkan keuntungan dari belanja iklan. Pada 2016, RCTI mengumpulkan total keuntungan hingga Rp 14,86 triliun. Naik 33,4 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 11,13 triliun.

SCTV berada di peringkat kedua dengan pendapatan Rp 13,06 triliun, sementara Indosiar dan ANTV berada di posisi berikutnya dengan pendapatan iklan hampir sama, masing-masing Rp 11,01 triliun dan Rp 11 triliun. Peringkat kelima diduduki MNC TV dengan pendapatan Rp 10,79 triliun.

Sisanya dimiliki oleh stasiun TV lain, secara berturut-turut adalah Trans 7 Rp 8,55 triliun, Trans TV (Rp 7,8 triliun), Global TV (Rp 7,26 triliun), TV One (Rp 5,56 triliun), Metro TV (Rp 3,41 triliun), NET TV (Rp 1,82 triliun), Kompas TV (Rp 1,66 triliun), dan TVRI (Rp 93 miliar).

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.

Baca Selengkapnya
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam

Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Curhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori

Curhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori

Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.

Baca Selengkapnya
Biaya Iklan dan Promosi Dipangkas, Pinjol Adakami Turunkan Suku Bunga

Biaya Iklan dan Promosi Dipangkas, Pinjol Adakami Turunkan Suku Bunga

Penyesuaian perlu dilakukan tidak hanya soal menurunkan bunga, namun perlu mempertimbangkan dampak keberlanjutan di waktu mendatang.

Baca Selengkapnya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
7 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android yang Mudah & Cepat, Dijamin Ampuh

7 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android yang Mudah & Cepat, Dijamin Ampuh

Berikut cara menghilangkan iklan di HP Android yang mudah dan cepat.

Baca Selengkapnya
Agar Tak Bernasib Sama dengan Anies Baswedan, Perhatikan Hal Ini Sebelum Pasang Iklan di Videotron

Agar Tak Bernasib Sama dengan Anies Baswedan, Perhatikan Hal Ini Sebelum Pasang Iklan di Videotron

Videotron merupakan salah satu pilihan untuk menampilkan iklan atau kampanye suatu produk.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya