7 Negara Asia ini minta Apple serahkan data pribadi penggunanya
Merdeka.com - Menanggapi kemarahan publik terhadap perusahaan IT yang mendukung program kontroversial pengawasan global milik NSA (National Security Agency), Apple merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa hukum Amerika secara legal mengizinkan Apple untuk memberikan informasi kepada pemerintah tiap-tiap negara.
Di bawah ini kami telah merangkum statistik untuk Asia dari 1 Januari hingga 30 Juni di tahun ini. Apple memisahkan laporannya menjadi dua kategori: permintaan terkait perintah keamanan nasional yang dikombinasikan dengan permintaan berbasis akun dan permintaan terkait perangkat.
Laporan di bawah ini hanya tentang kategori pertama, karena kategori kedua umumnya tidak kontroversial, dan biasanya hanya berhubungan dengan pengguna yang mencoba melacak perangkat mereka yang hilang atau dicuri.
Australia
Australia mengirimkan 74 permintaan untuk informasi pribadi, merupakan angka tertinggi di negara Asia Pasifik. Dari sekian banyak permintaan tersebut, Apple hanya mengungkap 54 persen data dan menolak 22 sisanya.
Jepang
Jepang menduduki peringkat kedua dengan 42 permintaan, tapi Apple hanya memberi kurang dari seperempat data yang diminta.
Hong Kong dan Singapura
Hong Kong dan Singapura mengirim permintaan dengan jumlah yang terlalu banyak jika dilihat dari ukuran negaranya: yakni 32 dan 23. Apple memberikan masing-masing 75 persen dan 54 persen dari data yang mereka minta.
China
China yang mungkin Anda yakini sebagai pengirim terbanyak, hanya mengirim enam permintaan, dan Apple hanya memberi dua informasi data.
Taiwan dan Korea Selatan
Kedua nagara tersebut melengkapi daftar ini dengan masing-masing empat permintaan. Apple memberi masing-masing tiga dan dua data dari yang mereka minta.
Negara yang tidak ada dalam daftar berarti tidak mengirimkan permintaan terkait informasi pribadi kepada Apple.
Akan tetapi, Apple mengklaim jika di seluruh Asia, pihaknya tidak mengungkap konten informasi apapun, seperti konten email.
Pemerintah Amerika adalah ‘pengintip’ terbesar di dunia. Negara ini mengirimkan 1.000 permintaan data pada lebih dari 2.000 akun. Selain Inggris (yang mempunyai satu kasus pengungkapan konten), Amerika adalah satu-satunya negara yang diberi konten informasi oleh Apple.
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaMencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut adalah merek-merek HP di dunia yang jadi jawara.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menawarkan CEO Apple, Tim Cook untuk ikut berinvestasi dan mengembangkan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca SelengkapnyaNamun detilnya bagaimana, Ketua Umum Projo ini meminta publik menunggu.
Baca SelengkapnyaSamsung ingin mengembangkan sensor kesehatan yang inovatif untuk perangkatnya agar bisa bersaing dengan Apple.
Baca Selengkapnya