Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Tarja Halonen

Profil Tarja Halonen | Merdeka.com

Tarja Kaarina Halonen adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Presiden Finlandia yang ke-11. Tarja Halonen dilahirkan pada 24 Desember 1943 di Helsinki di distrik Kallio, yang secara tradisional merupakan wilayah kelas pekerja. Orangtuanya adalah Vieno Olavi Halonen dan Lyyli Elina Loimola. Orangtuanya memberi nama Rusia “Tarja”, nama ini merepresentasikan keadaan di saat dia lahir dimana saat itu Finlandia sedang berperang dengan Uni Soviet. Seusai perang, Halonen mulai aktif mengikuti gerakan politik kiri selama waktunya sebagai mahasiswa di Universitas Helsinki.

Dia melanjutkan keterlibatannya dengan organisasi tersebut setelah dia meraih gelar master hukum pada tahun 1968 dan kemudian dia menjadi sekretaris umum di Uni Nasional Mahasiswa Finlandia. Dia juga menjadi pengacara setelah ditunjuk oleh Organisasi Pusat Serikat Buruh Finlandia dan setahun kemudian, dia secara resmi bergabung dengan Partai Sosial Demokrat. 

Pada tahun 1974, Perdana Menteri Kalevi Sorsa menunjuk Halonen untuk menjadi sekretaris parlemen. Pada tahun 1977, Halonen memenangkan kursi di Dewan Kota Helsinki. Dua tahun kemudian, dia terpilih untuk parlemen Eduskunta, Finlandia. Dia ditunjuk untuk menjadi Menteri Sosial dan Kesehatan dalam kebinet Harri Holkeri. Setelah pemilhan umum tahun 1995, saat Partai Sosial Demokrat kembali berkuasa, Perdana Menteri baru, Paavo Lipponen menunjuk Halonen untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. Selama masa jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri, Halonen  dinilai memiliki kinerja yang bagus,

Pada tahun 1999, Halonen mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum. Dalam pemilihan umum tahun 2000, Halonen adalah salah satu dari empat wanita yang mencalonkan diri sebagai presiden, tapi musuh utamanya adalah calon kelima yakni mantan perdana menteri dan ketua umum Partai Pusat, Esko Aho karena partai yang menarik banyak dukungan dari luar kota Finlandia. Dalam pemungutan suara 16 Januari, baik Halonen maupun Aho memenangkan mayoritas yang diperlukan hingga kemudian diadakan pemilihan putaran kedua yang berlangsung pada 6 Februari dimana akhirnya Halonen keluar sebagai pemenang dengan 51,6 persen suara.

Halonen dilantik sebagai presiden perempuan pertama Finlandia pada tanggal 1 Maret 2000. Sebagai presiden yang baru, Halonen menjadi terkenal karena kejujuran serta sifatnya yang rendah hati. Beberapa bulan setelah menjabat sebagai presiden, Halonen menikah dengan mitra lamanya, pengacara Pentti Arajärvi dalam sebuah upacara pribadi. Halonen kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada bulan Januari 2006, dan memenangkannya kembali dengan mengalahkan Sauli Niinistö, kandidat presiden dari Koalisi Partai Nasional. Hingga sekarang, kandidat Koalisi Partai Nasional masih menjabat sebagai presiden Finlandia.

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Last update: 10/12/2013