Merdeka.com - Film Ngeri-Ngeri Sedap yang disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk dan pastinya dibintangi oleh aktor berasal dari tanah Batak yaitu Tika Panggabean, Arswendy Bening Swara Nasution, Gita Bhebhita Butar-Butar, Boris Bokir Manullang, Lolox, dan Indra Jegel.

Film yang dirilis pada 2 Juni lalu itu tuai pujian dan apresiasi dari para penonton di Indonesia. Sebab, alur dari film ini rupanya sangat menggambarkan kehidupan nyata seorang Batak terutama di dalam hubungan keluarga.

Melansir dari Kapanlagi.com (17/9) lalu, film Ngeri-Ngeri Sedap ini menceritakan sebuah keluarga Batak yang memiliki 4 orang anak yang semuanya merantau ke luar kota. Dalam film itu, kedua orang tua mereka masih sangat mematuhi adat-adat Batak sehingga terjadi konflik di dalam keluarga.

Simak kumpulan fakta-fakta menarik dibalik film Ngeri-Ngeri Sedap yang dihimpun dari Kapanlagi.com dan kumpulan sumber lainnya.

1. Kisah Kehidupan Keluarga Batak

Instagram.com/ngeringerisedapmovie ©2022 Merdeka.com

Dalam dunia perfilman di Indonesia cukup jarang yang mengangkat kisah tentang suku atau budaya Batak. Terlebih alur cerita dari film Ngeri-Ngeri Sedap ini sangat menggambarkan kehidupan nyata keluarga Batak.

Gebrakan Bene Dion Rajagukguk sebagai sutradara telah berhasil mewakili kehidupan orang Batak khususnya yang sedang berada di tanah rantau. Meskipun kental dengan kehidupan orang Batak, banyak sekali pesan-pesan moral yang bisa diambil setelah menonton film ini.

2. Berdasarkan dari Buku Sang Sutradara

Instagram.com/ngeringerisedapmovie ©2022 Merdeka.com

Latar belakang pembuatan film ini ternyata diambil dari kisah sang sutradara yaitu Bene Dion Rajagukguk melalui karya tulisnya yang diterbitkan pada tahun 2014.

Menceritakan kisah lika liku kehidupan Bene Dion Rajagukguk selama di tanah rantau dan dinamika kehidupan di keluarga Batak. Akhirnya, pada tahun ini karya tulisnya itu diangkat menjadi sebuah film yang pecah.

3. Tayang di Netflix

Instagram.com/ngeringerisedapmovie ©2022 Merdeka.com

Tidak hanya tayang di bioskop kesayangan, film Ngeri-Ngeri Sedap ini juga hadir Netflix yang dirilis pada 6 Oktober lalu. Kabar baiknya bahwa film ini akhirnya bisa dinikmati oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia.

Ketika akan rilis di platform Netflix, para netizen Indonesia begitu antusias menyambutnya.

Melansir dari Liputan6.com (28/9), saat tayang di Netflix, film ini berganti judul menjadi Missing Home.

4. Wakili Indonesia di Piala Oscar 2023

Instagram.com/ngeringerisedapmovie ©2022 Merdeka.com

Selain membuat penonton merasa relate, film Ngeri-Ngeri Sedap juga mengharumkan industri perfilman Indonesia di kancah dunia.

Melansir dari Liputan6.com (28/9), Komite Seleksi Oscar Indonesia tahun 2022 memutuskan bahwa film Ngeri-Ngeri Sedap akan mewakili Indonesia di ajang Piala Oscar ke-95 kategori Film Fitur Internasional Terbaik.

Gelaran Piala Oscar itu diadakan pada 12 Maret 2023 mendatang. Film Ngeri-Ngeri Sedap ini sudah memenuhi sejumlah ketentuan. Salah satunya, sudah ditayangkan di bioskop selama seminggu berturut-turut.

5. Gunakan Soundtrack Lagu Batak

Fakta menarik lainnya, selain menggambarkan kehidupan asli orang Batak, film Ngeri-Ngeri Sedap menggunakan lagu dengan bahasa Batak.

Tentunya dengan menggunakan musik Batak sebagai lagu pengiring dalam film tersebut semakin menambah kekentalan adat Batak.

Bagi yang penasaran dengan musiknya, lagu khas Batak itu berjudul Huta Namartuai, berikut liriknya:

Di parbissar mataniariHehe au sian podomaniMangullus ma alogoDa sian doloki tung hohom rohakku

Huida dakdanakiMardalan tu sikkolaiHuingot tikkina ujuiDiparborhat au tu parjalanganki

Di huta na martuaiTongtong lao tu si ma rohakkiNa di topi taoiSiingotonki uju haheteonki

Di tikki bornginiPoltak ma bulan tuaiMarmeam meam ma akka dakdanakiMarendei ma au disi rap dohot dongankiDi huta na martuaiTongtong lao tu si ma rohakki

Na di topi taoiSiingotonki uju haheteonki

Di huta na martuaiTongtong lao tu si ma rohakkiNa di topi taoiSiingotonki uju haheteonki

Di huta namartuaiTongtong lao tu si ma rohakkiNa di topi taoiSiingotonki uju haheteonki