Mulai Langka, Kota di Sumut Ini Pernah Jadi Pusat Kapur Barus Dunia
Merdeka.com - Siapa yang tak tahu kapur barus? Benda yang satu ini sering kali dimanfaatkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pengharum ruangan, pengusir rengat hingga bahan pengawet non makanan.
Namun, tak banyak tahu jika kapur barus yang ada di dunia asal mulanya adalah dari salah satu kota yang ada di Sumatra Utara (Sumut).
Mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, sebuah kota bernama Barus, yang terletak di Kecamatan Tapanuli Tengah, Sumut ini merupakan kota di mana kapur barus berasal.
Bahkan, pernah tercatat dalam sejarah bahwa Kota Barus merupakan salah satu kota perdagangan kuno dunia di abad ke-6 Masehi.
Berikut telah kami rangkum fakta menarik mengenai kapur barus dan kota kecil bersejarah yang terletak di Sumut ini.
Dihasilkan dari Pohon Kamper
merahputih.com ©2021 Merdeka.com
Melansir dari merahputih, sejak jaman dahulu, Kota Barus ini dikenal sebagai penghasil kapur barus terbesar di dunia. Kapur barus ini dihasilkan dari pohon kamper (Cinnamomum camphora) yang banyak tumbuh di hutan di Tapanuli Tengah. Menariknya, pohon ini hanya tumbuh di Indonesia. Oleh masyarakat sekitar, pohon ini biasa disebut dengan barus, haburuan atau kaberun.
Pohon Barus ini memiliki batang yang tinggi dan memiliki getah yang mengandung zat padat berwarna keputihan yang mengkristal. Dari getah inilah kemudian diolah menjadi kapur barus berkualitas terbaik di dunia.
Pengekspor Kapur Barus Terbesar di Dunia
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Melansir dari Liputan6.com, Kota Barus dikenal sebagai kota pelabuhan perdagangan internasional sekaligus pengekspor kapur barus terbesar di dunia. Beberapa petualang kenamaan masa lalu memuji kualitas kapur barus dari kota ini, salah satunya Marco Polo. Dalam sebuah literatur sejarah, Ia menyatakan Fansur (merujuk pada Barus) disebut sebagai produsen kapur barus dengan kualitas terbaik di dunia.
Hutan Pohon Kamper Nyaris Punah
Melansir dari ANTARA, kapur barus yang ada di masyarakat sekarang ini merupakan tiruan (sintesis) dari getah pohon asli yang umurnya beratus-ratus tahun yang ada di dalam hutan di Tapanuli Tengah.Kapur barus asal Tapanuli Tengah ini sejak dulu terkenal dengan keharumannya sehingga diburu dan mengakibatkan harganya relatif tinggi. Namun, karena eksplorasi yang berlebihan, kini pohon kamper sangat jarang ditemukan di Kota Barus dan bisa dibilang nyaris punah.
Digunakan untuk Mengawetkan Raja Mesir Kuno
Saking terkenalnya kualitas kapur barus asal Kota Barus ini di masa lalu, banyak literatur yang mengatakan bahwa kapur barus ini telah digunakan sejak 5000 tahun sebelum Masehi. Saat itu, kapur barus asal Kota Barus ini banyak dimanfaatkan oleh Kerajaan Firaun untuk mengawetkan jenazah raja-raja Mesir kuno. Fakta menarik ini juga pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Tapanuli Tengah pada 2017 lalu.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
Baca SelengkapnyaPenyerahan tersangka dan barang bukti akan dilakukan pada hari ini Selasa 19 Maret 2024 di kantor Kejari Batubara, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah di Sumatra Barat ini memiliki beragam tempat wisata dan ragam kuliner yang menarik untuk dicoba sekaligus penghasil beras unggulan.
Baca SelengkapnyaSitus ini terdiri dari kumpulan menhir atau batu peninggalan budaya megalitik. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun.
Baca SelengkapnyaPembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran itu berdasarkan keputusan bersama antara kepolisian dengan sejumlah pemangku kebijakan.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunjungi warga terdampak bencana di Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaBagi Anda yang ingin menulis atau sekadar menghadirkan pantun 2 baris lucu, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat.
Baca Selengkapnya