Edy Rahmayadi Resmikan Layanan Imunoterapi di RSU Royal Prima, Langsung Uji Coba
Merdeka.com - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadimeresmikan layanan imunoterapi sel dendrintik di Rumah Sakit Umum Royal Prima, Jalan Ayahanda Nomor 68A, Medan pada Rabu (24/5).
Layanan imunoterapi dendrintik ini merupakan salah satu teknologi dalam bidang medis yang dikembangkan oleh Mantan Menteri Kesehetan Republik Indonesia dr. Terawan Agus Putranto.
Tak sekadar meresmikan, Edy Rahmayadi juga langsung menjajal layanan ini. Nampak dr. Terawan secara sigap melayani orang nomor satu di Sumut untuk diambil sampel darahnya.
"Saya apresiasi perkembangan layanan di RS Royal Prima, bekerja sama dengan dr. Terawan. Kita butuh inovasi-inovasi seperti ini," terang Edy di Aula RS Royal Prima melansir dari situs resmi Pemprov Sumut.
Kurangi Wisata Kesehatan
Edy Rahmayadi saat menjajal layanan Imunoterapi Sel Dendrintik bersama dr Terawan (Dok: infosumut.id) ©2023 Merdeka.com
Menurut Edy, berkembangnya teknologi medis di Sumut melalui inovasi-inovasi seperti layanan imunoterapi sel dendrintik ini bisa mengurangi jumlah masyarakat yang melakukan wisata kesehatan ke luar negeri.
"Berapa banyak penerbangan ke Penang, Singapura, Kuala Lumpur dan mayoritas untuk berobat. Berapa uang yang pergi ke sana tiap tahunnya, mencapai Rp40 triliun. Kalau layanan bagus, uangnya akan berputar di sini (Sumut)," terangnya.
Fungsi Sel Dendrintik
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Berdasarkan pemaparan dr. Terawan, sel dendrintik merupakan leukosit dari sumsum tulang belakang dan merupakan jenis sel pembawa antigen terkuat. Sel tersebut memberikan respons kekebalan tubuh yang menjadi penjaga sistem kekebalan tubuh manusia.
Sel yang diambil tersebut "dilatih" di luar tubuh manusia agar menjadi pemicu sel imunitas manusia khususnya pada beberapa penyakit tertentu. Inovasi ini termasuk dalam terapi kesehatan yang bisa mengobati Covid, kanker, dan penyakit lainnya.
"Kita melatihnya di candra dimuka, bukan di dalam tubuh manusia. Kita melatihnya untuk menghadapi penyakit yang kita tentukan seperti Covid-19, kanker, atau yang lain," katanya.
Dia pun memastikan bahwa terapi ini aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berat kepada pasien yang berobat.
Mirip Imunasasi
©Humas Pemprov Jabar
Mantan Menteri Kesehatan RI itu menjelaskan, dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, maka suatu penyakit atau virus tersebut akan sulit untuk berkembang dan mengganggu sistem tubuh.
"Ini mirip dengan cara kerja imunisasi, tetapi dilakukan di luar tubuh manusia dan secara spesifik bisa ditentukan jenis penyakit yang ingin dilawan. Kalau kita ibaratkan sistem imun tentara, kita pembuat prajurit terbaik dan bisa melawan penyakit tertentu," tutup Terawan.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tarsum kini dirujuk ke RS Jiwa Cisarua, Bandung setelah sebelumnya dirawat di RSUD Ciamis.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 042, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (14/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini adalah rumah sakit pribumi tertua. Rumah sakit itu adalah RS PKU Yogyakarta yang didirikan oleh K.H. Sudja’ dan disetujui oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Baca SelengkapnyaSiapa yang tak kenal Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Sosoknya sudah tak asing lagi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaProses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.
Baca SelengkapnyaTernyata usia kepala 7 tak menghalangi pria kelahiran 30 Oktober 1952 ini untuk terus menambah ilmu.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaProf. Dr. Adi Suryanto MSi., CHRM menjabat sebagai Kepala LAN sejak tahun 2015.
Baca Selengkapnya