Berkunjung ke Desa Hilisimaetano, Salah Satu Desa Tertua di Nias Selatan
Merdeka.com - Sumatra Utara memiliki kekayaan adat dan budaya yang luar biasa. Mulai dari upacara adat turun temurun hingga desa-desa yang masih menjunjung tinggi adat para leluhur.
Keberadaan desa adat di Sumatra Utara tidak lepas dari peninggalan sejarah di masa lalu. Sampai saat ini berbagai kegiatan adat masih terjaga dengan baik.
Kabupaten Nias yang terkenal dengan tradisi lompat batunya, menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang melimpah. Salah satunya di Desa Hilisimaetano yang merupakan salah satu desa tertua di sana. Di desa ini, pengunjung bisa menjumpai berbagai peninggalan sejarah leluhur seperti Batu Megalitik dan belajar budaya di desa tersebut.
Masih Gunakan Sistem Adat
Mengutip dari jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Adat Hilisimaetano dulunya bernama Hiliamaigila. Dari kampung ini kemudian menyebar luas ke beberapa kampung lainnya seperti Bawogosali dan Hilimaenamolo.
Desa ini masih memelihara sistem dan nilai adat. Seperti Si'ulu atau bangsawan masih berfungsi sebagai pemangku kepemimpinan adat.
Sementara Si'ila atau seorang cendekiawan menjadi dewan pertimbangan kepada bangsawan. Dan Sato/Fa'abanuasa atau masyarakat biasa masih bekerja sama untuk menjaga Lakhomi Mbanua yaitu marwah desa.
Suguhkan Pertunjukan Seni
Youtube.com/Kemenparekraf ©2022 Merdeka.com
Ketika berkunjung ke Desa Hilisimaetano, warga desa akan menyambut dengan beberapa pertunjukan khas Nias salah satunya yaitu Tradisi Mame Ato.
Tradisi ini menjadi bagian dari penyambutan tamu yang di dalamnya terdapat sebuah tarian bernama Maluaya Si'oligo dan Fogaele atau pemberian sirih.
Di Desa Hilisimaetano, wisatawan juga bisa menyaksikan langsung tradisi yang sudah mendunia yaitu Fahombo Batu, yaitu tradisi lompat batu yang menjadi simbol uji ketangkasan seorang pria untuk menjadi ksatria desa.
Terdapat Rumah Adat
Youtube.com/Kemenparekraf ©2022 Merdeka.com
Ketika memasuki Desa Hilisimaetano, wisatawan akan menjumpai rumah adat khas Nias bernama Omo Hada. Nampak rumah adat ini kondisinya masih sangat baik dan terlihat kokoh.
Rumah adat ini berupa rumah panggung yang sampai saat ini penduduk desa masih menggunakan Omo Hada sebagai tempat tinggal.
Mencoba Ragam Kerajinan Tangan
Youtube.com/Kemenparekraf ©2022 Merdeka.com
Tidak hanya mengenal budaya saja, wisatawan juga bisa mencoba membuat kerajinan tangan atau suvenir untuk dijadikan oleh-oleh.
Selain itu, pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan senjata tradisional penduduk desa seperti Baluse atau perisai khas Suku Nias.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelajahi Desa Cibeureum Ciamis yang Memesona, Bisa Lihat Budidaya Sapi di Alam Terbuka Mirip di Selandia Baru
Hamparan terasering sawah begitu memanjakan mata, terutama saat musim tanam tiba.
Baca SelengkapnyaJadi Objek Wisata Favorit di Humbahas, Ini Kisah Legenda Danau Si Pinggan dan Si Losung
Kedua danau ini jaraknya cukup berdekatan, hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit saja.
Baca SelengkapnyaFOTO: Suasana Monas Usai Diserbu 45.905 Wisatawan Lokal hingga Mancanegara saat Hari Libur Natal
Monas menjadi salah satu objek wisata yang diserbu masyarakat untuk mengisi liburan akhir tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda
Nyawalan jadi ajang silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang di Ciamis.
Baca SelengkapnyaLebong Tandai, Desa Kecil di Bengkulu Penyumbang Emas Tugu Monas dan Dikuras Habis oleh Penjajah
Salah satu desa yang terletak di Kecamatan Napal Putih ini dikenal sebagai kawasan pertambangan sejak zaman kolonial hingga menjadi rebutan beberapa negara.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Desa Sade di Pulau Lombok, Rumah Bagi Masyarakat Suku Sasak yang Setia Pertahankan Budaya Leluhur
Di desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaMelihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca SelengkapnyaNgabuburit Seru di Desa Wisata Gunungsari Madiun, Belajar Menulis di Atas Daun Lontar hingga Menikmati Jajanan Tradisional
Desa wisata ini memberikan pengalaman seru yang bikin menunggu waktu berbuka jadi tak terasa lama
Baca Selengkapnya