Sejumlah Mitos Salah Mengenai Kanker yang Terlanjur Beredar di Masyarakat
Merdeka.com - Sebagai sebuah penyakit kronis yang mampu menyerang berbagai bagian tubuh manusia, banyak hal yang perlu diketahui mengenai penyakit yang satu ini. Perhatian banyak orang mengenai penyakit ini membuat mereka sangat rentan termakan berbagai berita hoax mengenai kanker ini.
Berbagai mitos mengenai penyakit kanker ini kerap kali beredar di masyarakat dan mengumbar rasa takut. Dilansir dari Medical Daily, berikut berbagai mitos salah yang beredar di masyarakat mengenai kanker.
1. Hanya Wanita yang Memiliki Risiko Kanker Payudara
Pada dasarnya, pria juga memiliki kelenjar payudara dengan jumlah sangat sedikit yang berarti mereka memiliki risiko kanker payudara juga. Jumlah pria yang mengalami kanker payudara cukup rendah dan hanya kurang dari satu persen dari seluruh kasus yang ada.
Pria dengan usia di atas 60 tahun memiliki peluang lebih besar mengalami kanker payudara ini. Faktor risiko lain yang menyebabkan meningkatnya peluang pria memiliki kanker payudara adalah kerana penyakit hati, memiliki riwayat penyakit kanker di keluarga, kegemukan, mengonsumsi obat-obatan yang mengandung estrogen, dan lain sebagainya.
2. Menggunakan Antiperspiran dapat Meningkatkan Risiko Kanker
National Cancer Institute mengungkapkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan penggunaan antiperspiran dengan kanker payudara. Kandungan alumunium yang terdapat di antiperspiran dapat menimbulkan racun bila dalam jumlah besar. Namun pada antiperspiran, jumlahnya terlalu sedikit sehingga tak dapat menimbulkan masalah ini.
"Kulitmu secara biologis diciptakan untuk menjaga hal-hal buruk tetap di luar, dan hal itu berfungsi sangat baik padanya. Kulit merupakan pembatas yang sangat baik," ungkap Teri Greiling, ahli dermatologi di Oregon Health & Science University.
3. Pasien Kanker Harus Terus Beristirahat Selama Perawatan
Pasien dan survivor kanker sangat disarankan untuk terus beraktivitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu menolak efek fisik dan psikologis kanker sebaik perawatan.
Olahraga dapat dilakukan sebagai sebuah upaya untuk menekan rasa lelah dan meningkatkan kualitas hidup. Penderita kanker yang tak sedang menjadi pasien harus melakukan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2016 menghubungkan olahraga dengan rendahnya risiko sebanyak 13 jenis kanker.
4. Orang Berkulit Gelap Lebih Aman dari Kanker Kulit
Walaupun kanker kulit lebih rentan dialami oleh orang-orang berkulit cerah, namun memiliki lebih banyak melanin tak berarti lebih aman dari kanker. Kamu perlu untuk menggunakan tabir surya serta mengenali berbagai masalah pada kulit. Dengan memahami hal ini dan mengetahui gejalanya dapat membuat lebih mudah dalam menentukan jenis perawatan.
"Banyaknya dokter dan pasien percaya orang-orang kulit berwarna lebih tahan dengan kanker kulit, membuat diagnosis sering terlambat hingga kadang penyakit sudah parah dan berpotensi fatal," ungkap Dr. Maritza Perez, profesor dermatologi di Columbia University.
Empat mitos yang kerap diyakini orang mengenai kanker ini perlu diluruskan untuk membuat kita lebih waspada dengan bahayanya. Oleh karena itu, penting mengetahui mengenai hal ini secara lebih benar dan sesuai kenyataan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat di masa kini adalah Kanker.
Baca SelengkapnyaGaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mitos kedutan mata kanan atas bervariasi tergantung pada kepercayaan budaya masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaKanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat masih mempercayai jika mata kita berkedut, baik yang sebelah kanan maupun kiri, memiliki arti tersendiri.
Baca SelengkapnyaKanker tiroid adalah kanker yang menyerang kelenjar tiroid. Kanker ini berkembang ketika sel bermutasi dan bisa menyebar bagian tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaMata kiri atas yang berkedut mengandung mitos di kalangan masyarakat sekaligus penjelasan medisnya tersendiri.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca Selengkapnya