Pasien Kanker Prostat Tidak Perlu Takut untuk Konsumsi Daging
Merdeka.com - Banyak pasien kanker prostat yang ragu mengonsumsi sejumlah makanan ketika menjalani perawatan. Salah satu ketakutan ini adalah ketika mengonsumsi daging.
Staf medik Departemen Medik Urologi RSCM-FKUI, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid mengatakan, pasien kanker prostat tak perlu takut mengonsumsi daging termasuk saat perawatan penyakitnya.
"Pasien masih boleh makan daging? Ya boleh karena ada sumber protein yang bagus dari hewan. Yang kami tekankan diet seimbang. Memang ada beberapa risiko lemak terlalu banyak tidak disarankan," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Menurut dia yang juga menjabat konsultan Dokter Spesialis Uro-Onkologi Siloam Hospitals ASRI itu, pasien perlu memilih daging yang tidak memiliki banyak lemak dan memperhatikan porsi dagingnya sehingga melebihi kebutuhan protein tubuhnya. Daging termasuk salah satu sumber protein hewani yang pasien butuhkan dalam pengobatan kankernya, salah satunya berperan menyembuhkan luka usai pembedahan.
"Pengobatan kanker seperti operasi, (pasien) membutuhkan penyembuhan luka, kalau kita tidak support protein dengan baik, luka tidak sembuh malah akan menimbulkan komplikasi," tuturnya.
Lebih lanjut mengenai pola makan, Agus menyarankan penanganan multidisiplin termasuk melibatkan ahli gizi klinik untuk menentukan pola diet terbaik karena antar satu pasien dengan yang lainnya bisa berbeda. Dia menyoroti risiko kekurangan gizi yang bisa terjadi pada pasien yang terlalu fokus pada makanan yang dipantang. Agar kondisi ini tak terjadi, dia menyarankan pasien mengatur pola makannya termasuk dalam menambah asupan sayuran dan buah hariannya dan mewaspadai konsumsi lemak berlebihan.
Kanker Prostat Bisa Muncul Sejak Muda
Dalam kesempatan itu, dokter spesialis urologi di Departemen Medik Urologi di RSCM-FKUI, Dr. dr. Nur Rasyid, mengatakan kanker prostat bisa muncul saat seorang pria berusia muda yakni di usia 50 tahun, berupa peradangan prostat, pembesaran prostat jinak hingga kanker prostat. Masalahnya, antara gejala pembesaran prostat dan kanker prostat, sehinggga deteksi dini bisa menjadi jalan keluar demi sekaligus mencegah kanker baru tertangani saat stadium lanjut.
"Deteksi dini bisa dimulai dari keluhan, kemudian dilakukan colok dubur untuk meraba adakah kecurigaan kanker dan pemeriksaan darah berupa prostate-specific agent (PSA). Kalau ada kecurigaan, untuk memastikan dengan biopsi prostat," kata dia yang menjabat sebagai Ketua ASRI Urology Center (AUC) Siloam Hospitals ASRI.
Agus menambahkan, kanker stadium awal umumnya tidak bergejala. Saat muncul keluhan seperti kesulitan buang air besar, ada darah dalam urine, sakit tulang hingga disfungsi ereksi biasanya menandakan kanker sudah masuk stadium tinggi.
Ketika kondisi sudah menjadi parah, Agus menyarankan agar seseorang melakukan biopsi untuk memperjelas diagnosisnya. Dengan penanganan yang cepat, masalah ini tidak akan menjadi lebih parah.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Radang prostat, atau prostatitis, adalah suatu kondisi yang mempengaruhi kelenjar prostat, yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pria.
Baca SelengkapnyaPembesaran prostat merupakan pembesaran kelenjar yang membungkus saluran kemih (uretra) pria.
Baca SelengkapnyaKanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaGaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca SelengkapnyaKanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaFarid juga mengimbau masyarakat untuk melakukan olahraga, seperti latihan aerobik tiga hingga lima kali per minggu, dengan waktu 30-45 menit per sesi.
Baca SelengkapnyaBeberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnya