Apakah Normal Jika Tubuh Berkeringat Setelah Makan Daging?

Merdeka.com - Ketika menikmati sejumlah sate kambing atau bakso, sadarkah kamu bahwa tubuh bakal berkeringat sendiri walau tubuh tidak kepanasan? Munculnya keringat pada tubuh ini ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah.
"Keringat dari daging ini adalah reaksi fisik yang dialami beberapa orang setelah mengonsumsi secara banyak makanan yang kaya protein," jelas Verona Somarriba, koordinator nutrisi klinis untuk divisi bedah di Icahn School of Medicine, Mount Sinai dilansir dari Men's Health.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan tubuh menjadi berkeringat akibat masuknya protein tersebut.
"Hal ini merupakan efek turunan dari sejumlah sistem dalam tubuh yang diaktifasi dan berakhir pada munculnya keringat berlebih," jelas Somarriba.
"Makan merupakan sebuah proses kompleks yang melibatkan mulut, kelenjar liur, kerongkongan, saluran pencernaan, perut, pankreas, empedu, dan hati. Proses ini membutuhkan energi. Selain itu jenis makanan apa yang dikonsumsi juga mempengaruhi seberapa banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk mencernanya, proses ini dikenal dengan nama thermogenesis," sambungnya.
Protein dan alkohol membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna dibanding makanan lain. Besarnya energi ini disebabkan karena jalur metabolisme yang digunakan tubuh untuk menyerapnya.
"Mengonsumsi makanan berprotein dalam jumlah banyak meningkatkan temperatur karena tubuh harus bekerja jauh lebih keras untuk mencernanya dibanding sayur, buah, lemak, atau biji-bijian, sehingga menghasilkan keringat berlebih pada tubuh," ungkap Somarriba.
"Terjadinya hal ini bisa diibaratkan seperti berlari melawan angin. Tubuh harus bekerja lebih keras untuk bisa melakukannya," sambungnya.
Pada beberapa orang, keringat ini bakal muncul ketika tengah makan daging atau langsung setelahnya. Namun pada beberapa orang, hal ini bisa terjadi cukup lama setelah mengonsumsi daging.
"Pada beberapa orang, keringat bakal muncul langsung setelah makan, namun beberapa orang mengalami efek ini belakangan sehingga mereka bisa saja terbangun karena mandi keringat ketika tengah malam. Semakin jarang mengonsumsi makanan ini, semakin sering hal ini bakal muncul," papar Somarriba.
"Terjadinya hal ini tergantung dari beberapa faktor seperti kondisi seseorang, berat badan, kebiasaan makan (frekuensi mengonsumsi jenis makanan ini), serta faktor kesehatan lainnya," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Fakta Unik Hewan Belalang Kayu, Dijadikan Sumber Protein di Gunungkidul
Di daerah Gunungkidul, belalang kayu justru dijadikan sumber protein oleh warga setempat. Belalang digoreng dan menjadi makanan khas daerah itu.
Baca Selengkapnya

5 Penyebab Kucing Tidur Terus, Faktor Stres hingga Masalah Kesehatan
Kebiasaan kucing terus menerus tidur perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya

15 Jenis Ikan di Laut yang Dapat Dikonsumsi, Ketahui Kandungan Gizi dan Manfaatnya
Ikan laut adalah makanan kaya protein yang baik untuk tubuh. Apa saja jenis ikan laut yang boleh dikonsumsi?
Baca Selengkapnya

Kemendagri Digeruduk Massa Protes Netralitas ASN
Dia mengungkapkan keprihatinan bahwa sikap Pj Bupati Kabupaten Yapen yang mendukung secara eksplisit ke satu partai telah merusak prinsip netralitas ASN.
Baca Selengkapnya

12 Makanan Tinggi Serat dan Protein yang Bisa Turunkan Berat Badan dengan Harga Terjangkau
Saat melakukan diet, menu makanan yang harus dipenuhi tidak hanya serat tapi juga protein. Dengan mengonsumsi protein akan menjaga badan supaya tidak cepat lapa
Baca Selengkapnya

6 Gaya Hidup yang Bikin Panjang Umur dan Cegah Kematian di Usia Muda
Aktivitas fisik, konsumsi bahan pangan nabati, dan menjauhi rokok bisa membuat seseorang panjang umur.
Baca Selengkapnya

Kisah Sukses Pendiri Glumory, Dulu Sering Nongkrong Hingga Menginap di Warnet
Glumory adalah minuman kecantikan yang mengandung Gluthatione grade A, Marine Collagen yang dapat mengakibatkan kulit nampak lebih cerah, lembut, halus.
Baca Selengkapnya