Wacana Reshuffle, NasDem Singgung Ada Menteri Ingin Nyapres di 2024
Merdeka.com - Sekjen NasDem sekaligus Menkominfo, Johnny G Plate angkat suara terkait wacana reshuffle yang berhembus kencang, usai Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Serta, pernyataan Politikus NasDem Zulfan Lindan soal Anies antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berimbas penonaktifan Zulfan dari kepengurusan.
Johnny mengatakan, penonaktifan Zulfan Lindan dari kepengurusan partai karena adanya isu reshuffle yang berkembang di publik.
"Tidak ada urusan isu reshuffle (dampak dari penonaktifan Zulfan)," katanya saat diwawancarai di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Senin (17/10) malam.
Dia menegaskan, keputusan reshuffle sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Jokowi. Namun, dia menyinggung perihal menteri Jokowi yang punya potensial maju sebagai capres di Pemilu 2024.
"Kalau presiden setiap saat dapat reshuffle kabinet. Itu kewenangan presiden. Sekarang kalau kita baca situasi kan ada menteri yang juga berpotensi capres," ucapnya.
"Nanti kepada menteri yang bersangkutan mau fokus yang mana? Mau menteri atau jadi capres? Apabila yang bersangkutan fokus pada capres maka akan meletakkan jabatannya sebagai menteri. Di situasi itu reshuffle kabinet namanya. So what? Itu kan normal," sambung Johnny.
Perihal reshuffle kabinet yang ditujukan pada menteri-menteri NasDem, Johnny menekankan, bahwa pihaknya tidak merasa khawatir. Karena, kewenangan mereshuffle kabinet berada di tangan Presiden Jokowi, bukan pihak lain.
"Namun apabila pertahankan menteri dan tetap capres, Pak Presiden yang akan ukur efektifitasnya. Apabila itu ditolerir dan efektif, why not? Itu kewenangan presiden. Why should worry? Itu hal yang sudah semestinya berlangsung dan berjalan," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan Lettu Windra Sanur dengan Kombes Yudhi Sulistianto Wahid.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sudah ada pengamanan dari Paspampres dan tenda telah didirikan
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca Selengkapnya