TKN: Tidak Semua Partai Bisa Bergabung ke Koalisi Jokowi-Ma'ruf
Merdeka.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menegaskan tidak semua partai politik bisa bergabung ke koalisi pemerintah. Lagipula, menurutnya, masih terlalu dini menentukan formasi koalisi untuk pemerintahan selanjutnya.
Hasto menyebut penentuan koalisi dan kerja sama politik baru bisa ditentukan setelah ada keputusan resmi soal Pilpres dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang.
"Tidak semua bisa bergabung ke pemerintahan. Dan sekali lagi ini pemilu belum lama senja, masih berkonsentrasi pada pengawalan perhitungan kursi. Konfigurasi politik yang sebenarnya setelah KPU menetapkan. Itu lah yang akan menentukan arah dan kerjasama kita ke depan," kata Hasto, Selasa (30/4).
Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan itu menuturkan TKN tidak menutup komunikasi seluruh partai politik, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai berlambang dua bulan sabit dan padi itu diketahui sebagai partner 'sekutu' Gerindra dalam pencalonan capres-cawapres.
Meski demikian, Hasto menjelaskan dalam membentuk koalisi harus ada kesamaan visi, misi, daya dukungan partai politik terhadap paslon nomor urut 01.
"Untuk koalisi pertimbangannya banyak aspek, rekam jejaknya, daya dukungnya terhadap konfigurasi politik yang memperkuat dukungan Jokowi-Ma'ruf Amin. Tapi yang tidak kalah penting berdialog dengan ketum parpol," tegasnya Hasto.
Disinggung soal pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dia memastikan belum ada kesepakatan apapun. Dia menyebut pertemuan Jokowi dan Zulkifli, tidak otomatis menjadi pintu masuk bagi PAN bergabung ke koalisi Jokowi.
"Jadi harus dibedakan upaya menciptakan komunikasi politik yang kondusif dengan upaya membangun sebuah koalisi. Karena kalau dilihat, peta konfigurasi politik yang ada sekarang kekuatan 60,7 persen itu sudah dimungkinkan," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaHasto Duga Ada Perpecahan di Kabinet Jokowi, PSI: Jangan Memperkeruh Suasana Politik
Hasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Terbitkan Keppres Ubah Nomenklatur Libur Isa Almasih jadi Yesus Kristus
Pada huruf a dokumen itu disebutkan tiga pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan tersebut
Baca SelengkapnyaHasto dan Puan Bakal Hadiri Harlah PPP, Mardiono Belum Pastikan Kedatangan Jokowi
Selain pengurus partai politik, PPP juga turut mengundang pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca Selengkapnya