Tjahjo: Semua menteri harus jadi bumper presiden
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menanggapi hasil survei Poltracking yang mengatakan Presiden Jokowi harus melakukan reshuffle. Menurut Tjahjo, harus dilihat waktu berjalannya pemerintahan baru 6 bulan berjalan. Selain itu, Tjahjo mengatakan Presiden Jokowi tidak membutuhkan juru bicara.
"Saya berpendapat, walaupun dipersepsikan oleh lembaga survei bahwa kepuasan publik rendah, tapi kan harus dijelaskan, APBN-P kan baru, setelah selesai, 4 bulan," ujarnya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/4).
Tjahjo juga menilai Presiden dan Wakil Presiden tidak perlu juru bicara. Sebab, juru bicara yang baik adalah sang presiden sendiri.
"Saya kira presiden juga enggak perlu mempertimbangkan. Eh saya sebagai mendagri tidak sependapat kalau presiden mempertimbangkan harus ada juru bicara. Enggak usah. Juru bicara yang baik adalah bapak presiden, juru bicara yang baik adalah bapak wakil presiden, bisa diback-up oleh seskab oleh sesneg," ujarnya.
Tjahjo menilai komunikasi presiden kepada publik selama ini sudah cukup. Meskipun masih banyak yang menilai presiden perlu jubir.
"Cukup. Ada beberapa opini perlu jubir, saya rasa tidak perlu," ujarnya.
Tjahjo mengatakan tidak ada kekhawatiran jika tanpa jubir, presiden akan menjadi pihak yang langsung disalahkan. "Oh enggak," ujarnya.
Tjahjo menambahkan seharusnya yang membackup komunikasi presiden adalah para menterinya sendiri. "Bumper ya menteri-menteri, semua menteri harus jadi bumper presiden, jangan menteri berlindung di belakang presiden," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi telah mencoblos surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin memastikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak sudah diperbaiki dan ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnya