Timses Jokowi Nilai Ucapan Sandi 'Gemes Ekonomi Melemah' cuma Caper
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno kembali menyambangi pasar. Kali ini, ia mendatangi Pasar Wonosobo di Jawa Tengah untuk melihat langsung keadaan perekonomian di sana.
Sandi mengaku 'gemas' melihat kondisi ekonomi yang semakin lesu. Ia mengaku, hal ini dengarnya langsung dari warga yang ada di pasar.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, lontaran Sandi tersebut tidak lebih hanya untuk mencari perhatian saja. Hal ini pun menurutnya tidak perlu digubris.
"Makanya pilihan-pilihan isu dan pilihan-pilihan kata yang dipakai itu yang menarik perhatian, yang kira-kira terliput oleh media mainstream maupun online secara masif, dan saya sendiri tidak heran karena itu menjadi bagian daripada strategi kampanye mereka," tukas Karding saat dihubungi wartawan, Selasa (20/11).
Karding menjelaskan, apa yang selama ini disampaikan Sandiaga maupun Prabowo sebagian besar tidak berdasarkan fakta.
"Selama ini pasti yang disampaikan Pak Sandiaga maupun Pak Prabowo rata-rata sebagian besar itu datanya lemah, palsu, kemudian juga banyak bohongnya. Jadi ya sudahlah, biarin ajalah, kita biarin aja karena itu juga tidak mendidik," ujarnya.
Ia menganggap lontaran kubu sebelah pun cenderung membuat masyarakat jadi resah. Bila ditanggapi, maka keadaan malah akan menjadi semakin rumit.
"Jadi menurut saya sekali lagi enggak usah terlalu ditanggapi, nanti mereka tambah besar gara-gara ditanggapi," kata Karding.
Sebelumnya, Cawapres 02 Sandiaga Uno sempat mengatakan 'gemas' dengan kondisi ekonomi tanah air saat ini. Makin melemah, kesejahteraan rakyat belum terwujud hingga dibebani utang. Tiga hal itu yang membuat Sandi gemas.
"Beneran gemes, mengapa belum bisa mewujudkan kesejahteraan untuk rakyatnya? Ekonomi semakin berat. Indonesia dibebani dengan utang," kesal Sandiga di Pusat Kuliner Alur Wonosobo Jawa Tengah.
Sandiaga mengajak masyarakat unutk dapat memberi dia dan pasangannya, Calon Presiden Prabowo Subianto, untuk dapat memimpin Indonesia di tahun 2019.
"Insha Allah di era Prabowo-Sandi akan kami cicil utang hingga lunas dan mulai membatasi ketergantungan kita pada asing. Kita wujudkan Indonesia mandiri demi keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran anak negeri," tegas Sandiaga.
Reporter: Ratu AnnisaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya