Teten sebut Jokowi wanti-wanti menteri tak pakai fasilitas negara untuk kampanye
Merdeka.com - Koordinator Staf Khusus Kepresidenan Teten Masduki, mengatakan sindiran dari bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno kepada Jokowi terkait penggunaan fasilitas negara untuk kampanye adalah hal yang lumrah. Sebab, Jokowi adalah bakal calon Presiden petahana.
"Ya itu biasa lah dituding kepada incumbent (petahana)," kata Teten di Jakarta, Senin (3/9).
Menurut Teten, Jokowi telah mewanti-wanti kepada para pembantunya untuk tidak menggunakan fasilitas negara. Dia memastikan menteri dan pembantu presiden tidak akan memakai fasilitas negara untuk kepentingan Pemilu.
"Ya Pak Jokowi sendiri sudah wanti-wanti. Sudah memberikan arahan kepada para menteri pada jajaran. Ya memang bisa saja, tapi sudah diingatkan. Jadi tidak menggunakan fasilitas negara," ungkap Teten.
Namun sebagai Presiden, kata Teten, Jokowi masih tetap mendapatkan beberapa haknya seperti pengawalan selama Pilpres 2019.
"Tapi sebagai Presiden kan berhak mendapatkan pengawal, seperti kendaraan yang cukup aman dan lain sebagainya. Itu sudah diatur, itu saja," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sandiaga menjawab tudingan melakukan kampanye di kampus-kampus. Dia malah menyindir balik lawannya, pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Kepada Ma'ruf dia mengingatkan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tidak mensusupi masjid dengan politik praktis melalui ceramah-ceramah.
"Dan ini menjadi hal yang yang harus kita perhatikan. Karena selain daripada kampus, tempat beribadah dan tempat beribadah juga tidak boleh. Ini akan menjadi sangat delicate saya bilang. Karena pak Kiai (Ma'ruf) kan tempatnya di masjid, kiai kan terus memberikan ceramah, motivasi memberikan khutbah di masjid. Batasan seperti apa tidak boleh," ungkap Sandiaga.
Dia juga menyindir Jokowi sebagai presiden petahana menggunakan fasilitas negara sebagai tempat berkampanye.
"Pak Jokowi ada di Pemerintahan. Beliau pasti akan ada di tempat-tempat instansi pemerintah. Ini akan menjadi diskursus yang menarik menurut saya. Dan kita menyikapinya secara real dengan praktek di lapangan. Dan bisa dijalankan," tuturnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Daftar Fasilitas Negara yang Boleh dan Tak Boleh Dipakai Presiden jika Ikut Kampanye
Presiden Jokowi mengingatkan, saat berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaKetum Projo Menjawab Teka-Teki soal Pilihan Jokowi di Pilpres 2024
Budi Arie menyebut masyarakat sudah paham kemana Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnya