Survei IndEX Research: PDIP dan Gerinda Unggul, PSI Kuda Hitam
Merdeka.com - Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menemukan elektabilitas empat besar partai politik semakin merata, di mana Demokrat memantapkan diri dengan menembus elektabilitas dua digit. Sebelumnya posisi papan atas hanya dikuasai tiga parpol, yaitu PDIP, Gerindra, dan Golkar. Sementara itu pada papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpeluang menjadi kuda hitam.
PDIP masih unggul, tetapi elektabilitasnya turun di bawah 20 persen, kini hanya 17,8 persen. Kemudian disusul Gerindra sebesar 13,9 persen dan Demokrat mencapai 10,6 persen. Sementara Golkar masih berada pada peringkat keempat setelah sebelumnya tersalip Demokrat, dengan elektabilitas 8,7 persen.
“Persaingan empat besar partai politik semakin kompetitif, sedangkan pada papan tengah PSI, menjadi kuda hitam,” kata peneliti indEX Research, Hendri Kurniawan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (7/10).
Menurutnya, meratanya kekuatan pada posisi empat besar membuka peluang kompetisi dalam membangun poros koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
PDIP dan Gerindra sebagai dua parpol utama di kubu pemerintah masih menjagokan masing-masing tokohnya, yaitu Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
“Ganjar Pranowo masih sulit didukung PDIP yang masih dikuasai oleh trah Soekarno,” lanjut Hendri.
Poros berikutnya adalah Golkar, yang menjagokan ketua umumnya Airlangga Hartarto. Hanya saja elektabilitas Airlangga masih sangat rendah, sehingga Golkar tampak sedang menjajaki koalisi dan mencari figur dengan elektabilitas yang tinggi. Di luar kubu pemerintah, poros oposisi potensial digalang oleh Demokrat.
“Tentu yang bakal diusung Demokrat adalah ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono, juga dengan menggaet figur lain dan koalisi untuk memenuhi presidential threshold,” terangnya.
Parpol-parpol papan tengah berpeluang menjadi mitra koalisi dari ketiga poros tersebut. PKB memimpin dengan elektabilitas 5,8 persen, disusul PSI (5,2 persen), dan PKS (5,0 persen).
“PSI memantapkan diri di atas parliamentary threshold (PT) 4 persen,” ungkap Hendri.
Berikutnya Nasdem (3,8 persen), PPP (2,3 persen), dan PAN (1,3 persen). Selain itu ada dua parpol baru, Partai Ummat (1,5 persen) dan Gelora (1,1 persen) yang memiliki basis pendukung dari pecahan PKS dan PAN.
Sisanya parpol papan bawah dengan raihan elektabilitas di bawah 1 persen, atau kecil peluangnya bisa lolos PT jika memperhitungkan margin of error, yaitu Hanura (0,8 persen), Perindo (0,7 persen), PBB (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), PKPI (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen).
Sedangkan parpol baru Masyumi Reborn nihil dukungan. Belakangan bermunculan parpol-parpol baru lainnya, tetapi secara keseluruhan hanya didukung 0,8 persen. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab (19,6 persen).
Survei Index Research dilakukan pada 21-30 September 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaNamun dalam survei calon presiden, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 51,8 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Secara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa,.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan Gibran, sejauh ini Prabowo Subianto belum membicarakan soal kabinet.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnya