Sekjen PDIP Singgung Kedekatan Megawati, Prabowo dan Zulhas Tentukan Koalisi
Merdeka.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui faktor kedekatan personal penting untuk kerja sama politik. Lantas, Hasto mengungkap kedekatan personal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Faktor kultural dalam politik itu sangat penting ya, sama kedekatan-kedekatan personal. Bu Mega sama Pak Prabowo dekat," ujar Hasto saat menanggapi rilis survei Poltracking di Jakarta, Rabu (31/8).
Hasto mengungkap, Megawati ketika menjadi presiden juga memilih menteri dengan perspektif historis.
"Bahkan sejak awal 2014 ketika Pak Jokowi bertanya pada Ibu tentang konfigurasi menteri, Ibu juga pertimbangannya tadi perspektif historis tadi," ujarnya.
Selain menyinggung kedekatan dengan Prabowo, Hasto mengatakan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pun, PDIP dekat. Apalagi latar belakang Zulkifli Hasan sebagai seorang Muhamadiyah.
"Jangan lupa Menteri Perdagangan itu dari Muhammadiyah, karena basis Muhammadiyah dari Syarikat Islam itu yang memang saat itu zaman Belanda punya kemampuan untuk melakukan boikot, itu yang dilihat supaya mengembalikan watak ekonomi kita yang liberal menjadi ekonomi kerakyatan. Sehingga Pak Zul juga dekat," ungkap Hasto.
Selain itu, PDIP dan PAN paling banyak berkoalisi untuk memenangkan Pilkada sebelumnya. Pada akhirnya PAN berlabuh ke Koalisi Indonesia Bersatu, kata Hasto, sebagai hal strategis ahar PDIP menjalin kerja sama.
"Kalau kita lihat dari konfigurasi basis pemilih, PAN dengan PDI ini paling besar koalisi kita yang memenangkan Pilkada karena dua-duanya saling memperluas basis pemilih, tapi mengapa PAN bersama dengan KIB itu dalam rangka strategis ke depan tadi sebagai pintu2 PDI Perjuangan untuk menjalin kerja sama," kata Hasto.
Selanjutnya, Hasto menceritakan ketika politikus sepuh PPP Maimoen Zubair alias Mbah Moen menitipkan kepada Megawati agar PPP dan PDIP bekerjasama di masa mendatang. Pesan itu menjadi pesan terakhir Mbak Moen kepada Megawati. Sehingga Hasto yakin PDIP dan PPP memiliki kedekatan sebagai modal berkoalisi.
"Demikian pula dengan PPP Pak Suharso Monoarfa kan karena beliau dititipkan oleh Mbah Maimoen sebelum beliau naik haji sepertinya memberikan pesan terakhir kepada Ibu Mega, bagaimana agar Bu Mega bekerja sama dengan PDI Perjuangan," ujar Hasto.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaIa juga belum bisa memastikan soal Megawati dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap Maksud Prabowo Sindir Partai Tak Mau Diajak Kerja Sama Jangan Mengganggu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaGagasan yang digaungkan oleh Ganjar Pranowo berbeda dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan ‘Ndasmu etik’ yang dilontarkan Prabowo Subianto usai debat capres dalam Rakornas Gerindra.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal kesiapan partai berlambang kepala banteng menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan.
Baca Selengkapnya