Sedang puasa, Eep Saefulloh enggan ladeni celaan kasar

Merdeka.com - Direktur Eksekutif PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah enggan menanggapi berbagai tudingan kepada pihaknya selagi menjalani ibadah puasa. Belakangan Eep dituduh oleh karib Prabowo Subianto, Kivlan Zen, bahwa dia membagi-bagikan duit untuk quick count yang memenangkan Jokowi-JK.

"Tweeps, daripada ladeni celaan kasar pihak lain dan ikut batal puasa lebih baik doakan aja mereka sambil fokus #KawalKemenanganJokowi," kata Eep lewat akun Twitter-nya, Sabtu (12/7).

Eep menanggapi pertanyaan sejumlah pihak mengapa dia diam saja ketika dituding. "Saya dituding dan difitnah, tapi kok diam saja? Jika ada truk sampah lewat, saya memang cukup tutup hidung saja sampe truk dan baunya lewat," ujar dia.

Sebelumnya, Kivlan Zen, mantan Kepala Staf Kostrad pada pergolakan 1998 menuding lembaga di bawah pimpinan Burhanudin Muhtadi, Indikator Politik Indonesia dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah sudah melakukan intimidasi. Bahkan, jenderal yang dicopot bersama Prabowo pada 1998 ini menuding bahwa lembaga survei milik Eep merupakan survei bayaran.

"Untuk dikenali Eep Saefulloh Fatah dengan para lembaga surveinya sudah menggelontorkan uang di basis-basis suara di Jawa Timur. Saya punya buktinya. Hai Eep kamu berhati-hati surveimu adalah survei yang dibayar dan memberikan Rp 200 ribu per orang di TPS. PolMark kamu adalah intimidator," kata Kivlan usai hadiri tarawih bersama Hatta di Masjid Al Riyadh, Kwitang, Jakarta, Jumat (11/7).

Tidak sampai di situ, Kivlan bahkan tak segan membuktikan perihal dugaan lembaga survei milik Eep bagi-bagi fulus di salah satu dapil Jawa Timur. Dirinya juga menantang Eep hingga pengadilan.

"Saya punya bukti, PolMark bagi-bagi uang di basis nomor 1 di Jawa Timur, kalau kamu masih menyatakan kamu benar, kita buktikan nanti di pengadilan. Akan diproses hukum jika kamu merasa benar dan menantang KPU."