Sasar pemilih emak-emak, Gerindra jual program bukan cuma ganteng & muda
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil Survei enam kantong dukungan untuk pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Dalam survei LSI, Jokowi-KH Ma'aruf Amin berhasil merebut suara emak-emak dibanding Prabowo-Sandiaga. Padahal, yang kerap menyuarakan aspirasi emak-emak adalah Prabowo dan Sandiaga.
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan, hal tersebut menjadi motivasi sehingga pihaknya lebih mantap membuat program untuk rakyat terutama emak-emak.
"Kita lagi konkretkan program-program konkret yang kita akan tawarkan kepada masyarakat Indonesia tentu saja kepada emak-emak. Karena memang yang merasakan dampak ekonomi ini itu adalah emak-emak. Bagaimana emak mengatur uang untuk rumah tangga. Nah ini yang akan kita lakukan," katanya kepada merdeka.com, Kamis (23/8).
"Kita akan siapkan program-program konkret sehingga dengan komitmen pak Prabowo dan Bang Sandi bahwa pemilu ini menjadi ajang adu gagasan, ajang adu program itu tercapai, bukan adu fitnah dan adu hoaks," sambungnya.
Menurutnya, Gerindra bukan menjual sosok Sandiaga Uno yang rupawan sehingga kaum hawa maupun emak emak jatuh hati. Namun, Sandiaga memiliki gagasan yang terukur untuk semua masyarakat.
"Kita kan bukan hanya jualan muda, ganteng, dan keren ya. Tapi juga ada jualan konten, bang Sandi tuh hadir bukan hanya casing yang keren, muda dan menarik, tapi juga konten, program yang kita tawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," tuturnya.
Survei LSI sendiri meneliti enam kantong suara, mulai dari pemilih muslim, nonmuslim, kantong suara wong cilik, pemilih emak-emak, kaum terpelajar, dan milenial. Hasilnya Prabowo - Sandiaga hanya unggul di kaum terpelajar. Hal ini bagi Andre, menjadi pecutan koalisi Prabowo untuk tetap bekerja keras memenangkan pertandingan.
"Intinya survei LSI atau apapun hasil lembaga survei menjadi masukan bagi kami agar kami semakin keras bekerja, bersemangat bekerja untuk memenangi pak Prabowo dan Bang Sandi," ucapnya.
Diketahui, survei LSI meneliti enam kantong suara, mulai dari pemilih muslim, nonmuslim, kantong suara wong cilik, pemilih emak-emak, kaum terpelajar, dan milenial. Di segmen emak-emak atau perempuan, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 50,2 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 30,0 persen.
Sedangkan di kalangan pemilih terpelajarJokowi kalah dengan Prabowo-Sandi. Prabowo-Sandi mendapatkan 44,5 persen,Jokowi-Ma'ruf 40,4 persen.
"Kampanye partai emak-emak oleh Sandiaga Uno ketika pidato paska pendaftaran KPU, nampaknya belum berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Prabowo-Sandi di segmen ini," ungkapnya.
Survei LSI ini dilakukan dengan metode multistage random sampling pada 1.200 responden sejak 12-19 Agustus 2018. Metode wawancara tatap muka dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPembahasan program makan siang gratis menunggu pelantikan Prabowo sebagai Presiden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaBagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaPolitikus PAN ini mengajak para petani yang hadir untuk ikut mensosialisasikan program kerja Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya