Merdeka.com - Hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Anies Baswedan terus diisukan memanas. Terjadi sejak pencopotan Anies sebagai Mendikbud pada 2016 lalu.
Hubungan kian renggang saat Anies memenangkan pertarungan Pilgub DKI 2017. Anies sukses kalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dikenal sangat dekat dengan Jokowi.
Teranyar, keduanya tampak saling sindir di hadapan publik. Meskipun satu sama lain tidak langsung menyebutkan nama.
Dimulai pasca kunjungan Bakal Capres NasDem, Anies Baswedan ke Bandung, Jawa Barat. Sepulang dari safari politiknya, Anies menggunakan Kereta Argo Parahyangan menuju Jakarta.
"Semoga Argo Parahyangan yang menyenangkan ini tetap bisa kita naiki di tahun-tahun yang akan datang," tulis Anies.
Cuitan ini dilihat oleh 930 ribu orang hingga Selasa (24/1) pagi. Dikomentari oleh 287 netizen dalam unggahan Anies tersebut.
Status Anies dianggap menyindir proyek nasional pemerintah kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, pemerintah berencana menghentikan kereta Argo Parahyangan beroperasi apabila kereta cepat telah beroperasi.
Senin (23/1), Anies kembali mengomentari unggahannya yang banyak mengundang reaksi tersebut. Bahkan dia meminta maaf apabila cuitan tersebut memancing banyak emosi netizen.
Namun Anies tak mengomentari isi perdebatan dalam kolom komentarnya. Dia malah meminta maaf karena sedang membaca buku sambil dilipat.
"Ternyata banyak yang terpancing emosi dan protes lihat tweet ini. Saya mohon maaf, insya Allah saya usahakan lain kali tidak pegang buku dengan cara dilipat begitu," kata Anies.
Sindiran ini langsung dibalas oleh Jokowi sehari kemudian. Kepala negara mengungkit kerja Anies saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi meninjau proyek sodetan kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta, Selasa (24/1). Dia memuji kinerja Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono yang mampu menyelesaikan pembebasan lahan dengan cepat.
Jokowi menegaskan, banjir Jakarta harus diselesaikan dari hulu ke hilir. Dari hulu telah diselesaikan bendungan Ciawi dan Sukamahi. giliran Jakarta yang perlu diselesaikan yakni sodetan kali Ciliwung.
"Sebentar lagi akan selesai mungkin April Insya Allah sudah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun," kata Jokowi.
Jokowi bercerita, dalam wakut satu setengah bulan telah selesai pembebasan lahan. Sehingga pengeboran bisa dilanjutkan kembali.
Dia yakin, proyek ini mampu menyelesaikan persoalan banjir di ibu kota. Setidaknya proyek sodetan ini mampu mengurangi volume air mencapai 63 meter per kubik.
"Gede sekali. Karena terowongan ini salurannya ini, kanan 3,2 meter, kiri terowongannya 3,25 meter. Sepanjang 1,3 kilometer. Kalau nanti sudah berfungsi sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta," kata Jokowi.
Selanjutnya, tinggal pompa air dan normalisasi sungai-sungai di Jakarta yang harus rutin dilakukan. Ditambah pembangunan giant sea wall untuk menahan banjir rob di utara Jakarta.
Ihwal 6 tahun proyek tersebut mangkrak, Jokowi menegaskan, hal itu karena pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Namun, di tangah Heru Budi semua bisa selesai dengan singkat.
"Pembebasan. Tadi saya sampaikan. Dikerjakan oleh pak gubernur Heru, saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena sudah selesai," tegas Jokowi.
Advertisement
Pengamat Politik Ujang Komaruddin menilai, antara Jokowi dan Anies telah menujukkan arah politik dalam dua kutub yang berbeda.
Yang satu pemerintahan saat ini, kata Ujang, pihak lain dianggap orang luar pemerintahan atau dianggap anti pemerintahan. Ujang tak kaget apabila antara Jokowi dan Anies atau para pendukungnya saling serang dan nyinyir satu sama lain. Bahkan sudah dia prediksi lama, dinamika politik demikian akan terjadi.
"Karena bagaimanapun politik itu sejatinya kita melihat membangun narasi dan narasi yang dikembangkan keduanya ingin membangun citra masing-masing di saat yang sama ingin mendegradasi satu sama lain. Itu yang tidak terhindarkan dalam politik," ujar Ujang saat dihubungi merdeka.com, Senin (30/1).
Dalam konteks saling sindir ini, kata Ujang, kepentingan antara Jokowi dan Anies memang berbeda. Justru aneh, kata dia, kalau mereka kompak.
"Aneh kalau mereka misalkan bersatupadu. Karena sejatinya mereka saat ini dalam konteks kepentingan politik kepentingannya enggak sama. Kepentingannya berbeda. Seperti minyak dan air," katanya.
Begitu juga dalam konteks Pemilu 2024, Anies diusung oleh NasDem sebagai Capres. Sementara Jokowi, Ujang melihat lebih mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
"Anies ingin membangun narasi politik dalam konteks pencapresan dia. Di saat sama Jokowi tidak membiarkan narasi Anies itu berkembang dengan bagus atau baik-baik saja. Maka silang pendapat dan saling kritik," imbuhnya.
Namun, Ujang menegaskan, kritik satu sama lain yang terjadi saat ini masih dalam taraf yang wajar. Sebab, saling kritik dalam politik lumrah terjadi.
"Yang penting jangan sampai saling menghina. Jangan sampai saling mendegradasi satu sama lain. Silakan saja saling kritik dengan objektif dengan konstruktif. Biar publik atau rakyat yang menilai siapa yang memang bekerja dengan baik mana yang pencitraan," kata Ujang. [rnd]
Baca juga:
PKB Targetkan Pengumuman Capres dan Cawapres Sebelum Ramadan
Jokowi Bertemu Surya Paloh, NasDem Tegaskan Konsisten Dukung Anies Capres
Cak Imin Lihat Koalisi Pengusung Anies Baswedan Capres Makin Solid
PKB-Gerindra Bakal Bentuk Tim Ahli Kaji Desain Politik dan Pemerintahan 2024
Saat Ojek Online & 'Emak-Emak' di Pekanbaru Dukung Sandiaga Maju Pilpres 2024
Anak Haji Lulung Merasa Terhina Dicopot Tanpa Kabar, Ini Penjelasan Sekjen PPP
KIB Bakal Bertemu Pekan Ini, Matangkan Capres yang Akan Diusung
Komisi II DPR Khawatir Putusan Gugatan Partai Prima Berujung Penundaan Pemilu
Sekitar 7 Jam yang laluSandiaga Bertemu Prabowo di Tengah Godaan Gabung PPP
Sekitar 9 Jam yang laluBawaslu Tegaskan Putusan Gugatan Prima Tak akan Ganggu Tahapan Pemilu 2024
Sekitar 10 Jam yang laluDPR Khawatir Putusan PN Jakpus dan Bawaslu soal Prima Ganggu Tahapan Pemilu 2024
Sekitar 12 Jam yang laluSurvei SMRC: Anies dan Puan Dianggap Capres Tak Mungkin Lanjutkan Program Jokowi
Sekitar 12 Jam yang laluKPU Ultimatum Partai Prima, Serahkan Dokumen Perbaikan Administrasi hingga Selasa
Sekitar 12 Jam yang laluBukber Bareng Anies, Airlangga: Koalisi Makin Besar Makin Bagus
Sekitar 13 Jam yang laluMenuju Pilpres 2024: Berita Terkini Capres, Koalisi Partai dan Jadwal Kampanye
Sekitar 14 Jam yang laluBenny Harman Curiga Mahfud Punya Motif Politik Ungkap Transaksi Rp349 T di Kemenkeu
Sekitar 14 Jam yang laluGolkar Bocorkan Arahan JK ke Airlangga soal Koalisi Besar di Pilpres 2024
Sekitar 14 Jam yang laluGolkar Ungkap Airlangga Sering Bertemu Surya Paloh, Jajaki Peluang Koalisi
Sekitar 15 Jam yang laluLenis Kagoya Terbuka Dukung Prabowo Capres 2024
Sekitar 15 Jam yang laluBenny K Harman Jawab Tantangan Mahfud MD soal Rp349 Triliun di Kemenkeu
Sekitar 15 Jam yang laluSederet Kasus Polisi Nyambi jadi Calo Penerimaan Bintara Polri
Sekitar 12 Jam yang laluKasatlantas Polres Malang Diperiksa Usai Viral Pamer Barang Mewah
Sekitar 14 Jam yang laluKepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja
Sekitar 15 Jam yang lalu5 Fakta Terbaru Kasus Kematian Bripka Arfan Saragih, Temukan Satu Orang Saksi
Sekitar 16 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 3 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 4 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 4 Minggu yang laluBRI Liga 1: Demi Bungkam Persija, Luis Milla Persiapkan Persib dengan Sebaik Mungkin
Sekitar 35 Menit yang laluBRI Liga 1: Setelah Taisei Marukawa, PSIS Resmi Perpanjang Kontrak Carlos Fortes dan Vitinho
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami