Presiden PKS Yakin Nurmansjah Cocok Duet dengan Anies di DKI
Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakin kadernya Nurmansjah Lubis sangat potensial menjadi Wagub DKI Jakarta. Menurutnya, rekam jejak Nurmansjah cocok mengisi kursi DKI-2.
"Iya dong (potensial), kalau enggak potensial kita enggak akan memajukan dia. Justru karena kita tahu track record dia, kompetensi dia, kan anda (wartawan) sudah baca juga," kata Sohibul di DPP NasDem, Jakarta, Rabu (29/1).
Sohibul menuturkan, bahwa Nurmansjah merupakan auditor berpengalaman, baik di pemerintah, BPKP maupun swasta. "Itu 9 tahun. Dia juga sudah berpengalaman. Plus dua kali menjadi anggota DPRD DKI," ucapnya.
Sohibul menilai, kolaborasi antara Gubernur DKI Anies Baswedan dan Nurmansjah Lubis sangat pas. Dia bilang, PKS tidak mengajukan Cawagub sembarangan.
"Jadi kalau kita lihat kebutuhan Pak Anies saat ini, karena Pak Anies berbicara makro. Jadi orang dapurnya yang berbicara mikro butuh orang seperti Nurmasyah. Jadi saya lihat itu sangat cocok. PKS tak sembarangan mengajukan calon," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini berkelakar. Alasan untuk memilih Ganjar karena berasal dari Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaKetika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaGanjar membeberkan sampai pagi ini, dirinya sama sekali tidak menerima undangan dari KPU RI.
Baca SelengkapnyaAnies memuji kinerja JK saat menjabat wapres yang bisa mengimbangi kerja presiden
Baca SelengkapnyaMasa jabatan pimpinan KPK dan Dewan Pengawas lembaga antirasuah akan berakhir pada Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya