PKS: Pemerintah Harus Ambil Tanggung Jawab Penuh Investigasi Tragedi Kanjuruhan
Merdeka.com - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan Malang dalam laga antara Arema FC dan Persebaya yang menewaskan sedikitnya 125 orang.
"Ini tragedi nasional yang membuat kita khususnya dunia sepak bola berduka. Tidak ada sepak bola yang lebih berharga dari nyawa. Sepak bola harus tetap menjunjung tinggi kemanusiaan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/10).
Dia mengungkapkan, tidak ada yang bisa mengganti nyawa anak, orang tua, saudara, keluarga. Untuk itu, Anggota Komisi I DPR ini meminta pemerintah untuk mengambil tanggung jawab penuh atas investigasi tragedi ini untuk memberikan kepastian dan keadilan bagi keluarga korban.
"Investigasi secara transparan apa yang menjadi penyebab begitu banyak korban jiwa. Apakah ada kelalaian penyelenggara dan aparat. Apakah ada kesalahan prosedur atau SOP dalam penanganan massa suporter. Apakah ada unproffesional conduct. Intinya tragedi ini harus diusut tuntas sehingga terang benderang masalah serta pihak-pihak yang bertanggung jawab," jelasnya.
Menurutnya, tragedi kemanusiaan terbesar sepak bola tanah air ini harus menjadi evaluasi menyeluruh bagi pihak-pihak terkait khususnya PSSI. Pemerintah selaku regulator sekaligus pelindung masyarakat sepak bola juga harus mengambil tanggung jawab untuk memperbaikinya.
"Cukup sudah jangan lagi ada nyawa melayang dalam pertandingan sepak bola. Kepada semua pihak mulai dari klub, induk sepak bola, pecinta sepak bola, mari kita introspeksi dan menyadari sepenuhnya bahwa sepak bola adalah olah raga prestasi dan tidak boleh mengorbankan kemanusiaan," pungkas Jazuli.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Minta Anggota Jaga TPS Perhatikan Kesehatan KPPS
Perintah itu guna mencegah terulangnya tragedi kelam saat Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Petugas Damkar Jaktim Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kandung
Kasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaPemprov Jabar Siapkan 6 Rumah Sakit Tangani Korban Tabrakan Kereta di Bandung
Tompo mengatakan atas kejadian ini empat orang yang merupakan petugas KAI dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAnak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRusuh Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe, Kapolri Perintahkan Anak Buah Jaga Situasi Tetap Terkendali
Kapolri telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaGugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca Selengkapnya