PKS minta Ridwan Kamil 'taubatan nasuha'
Merdeka.com - PKS akan membuka pintu maaf kembali bagi Ridwan Kamil jika berniat kembali menjalin komunikasi politik. Cara Emil, sapaan Ridwan Kamil yang tiba-tiba menerima pinangan NasDem terkait Pilgub Jabar memang sempat membuat hubungan itu renggang.
"Emil yang dulu terlalu dekat dengan PKS tapi ternyata demikian. Kami tidak meminta Emil insyaf, tapi taubat saja. Soalnya dulu tiba-tiba tidak ada kabar atau apa. Kalau taubat kan barang kali kami bisa terima juga. Taubatan nasuha tapinya," kata Ketua Departemen Pembinaan Balegda DPP PKS sekaligus Tim Pemenangan Pilkada Wilayah DPW PKS Jawa Barat, Haris Yuliana usai diskusi publik mengenai Pilgub Jabar di Hotel Horison Bandung, Kamis (8/6) malam.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Julianto, meminta Emil segera 'insyaf' jika ingin kembali di dukung. Untuk diketahui Gerindra dan PKS merupakan partai yang sama-sama mengantarkannya menjadi Wali Kota Bandung.
Haris melanjutkan, Emil memiliki komunikasi yang erat dengan PKS. Namun kemudian Emil malah menerima dukungan Partai NasDem menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat, tanpa berkomunikasi dengan partai pengusung terdahulu.
Menanggapi hasil survei Indo Barometer yang dirilis beberapa hari lalu, Haris mengatakan sejumlah survei terkait dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang bermunculan sejak beberapa bulan terakhir ini dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Pesta demokrasi rakyat Jawa Barat tersebut pun akan digelar tahun depan.
"Itu bisa jadi keterukuran awal berdasarkan hasil survei. Biarkan saja. Popularitas dan elektabilitas tidak pernah jadi jaminan menang. Terakhir seperti komposisi di Jakarta yang sangat kentara. Bisa terlihat sebesar apa dinamika politik dari fase ke fase," terangnya.
Dia menilai, bisa saja kini nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, berada pada urutan teratas nama calon gubernur Jabar berdasarkan sejumlah survei. Namun, itu tidak menjadi jaminan perolehan suara pada Pilgub Jabar nanti.
"Akan ada banyak proses dan faktor yang akan mempengaruhi. PKS pun belum ada kesepakatan apapun dengan partai lain, baru kesepahaman. Belum hitam di atas putih," katanya.
Haris menambahkan, sejauh ini PKS masih cukup intens menjalin komunikasi politik dengan Deddy Mizwar. Kans Wakil Gubernur Jabar tersebut untuk diusung memang besar karena sejauh ini keduanya memiliki hubungan yang cukup baik.
"Bisa saja di luar kader, seperti Deddy Mizwar. Itu semua otoritas DPP. Kans Deddy Mizwar untuk diusung PKS sangat besar, karena komunikasinya paling dekat. Belum ada tokoh lain sedekat Deddy Mizwar ke PKS," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaAziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemudian komunikasi kembali terjadi pada Juni 2021. Saat itu Syahrul Yasin Limpo mengirimkan dokumen.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid tidak menjawab lugas apakah partainya bakal menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKPK diduga tengah mencari tahu keberadaan mantan Caleg PDIP Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSyaikhu juga mengingatkan agar usaha yang dilakukan juga dibantu dengan doa.
Baca SelengkapnyaHermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaJika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.
Baca Selengkapnya