Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pimpinan DPR heran Jokowi dan JK tak kompak soal Densus Antikorupsi

Pimpinan DPR heran Jokowi dan JK tak kompak soal Densus Antikorupsi Jokowi dan JK susun pidato. ©handout/Jubir Wapres Husain Abdullah

Merdeka.com - Pembentukan Densus Antikorupsi oleh Mabes Polri menuai pro kontra. Wapres Jusuf Kalla menyatakan tidak perlu sedangkan Joko Widodo melalui Juru Bicara Johan Budi mengatakan Presiden tidak mempermasalahkan pembentukan Densus Antikorupsi.

Menanggapi ini, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan heran bisa keluar dua suara berbeda. Sebab itu ia meminta pemerintah pusat bulatkan satu suara resmi.

"Kalau Presiden dan Wapres berbeda kan DPR jadi bingung. Mana yang dimaksud dengan pendapat yang resmi tapi seyogyanya pembahasan tingkat satu harus satu suara," ujar Taufik di gedung DPR, Kamis (19/10).

Taufik sendiri yakin itu bukan pendapat resmi Istana. Ucapan Wapres ketika itu hanya merupakan pendapat pribadi saja.

Sementara dari komisi III, Taufik yakin tengah memproses pendapat fraksi. Terutama masalah anggaran. Ia berharap untuk keputusan itu bisa final sebelum tanggal 25 Oktober.

"Seyogyanya keputusan apapun harus ada kepastian sebelum tanggal 25 Oktober pada saat pengesahan APBN. Kalau sekiranya itu sudah diputuskan sudah menjadi keputusan bersama antar pemerintah dan DPR," tutur Taufik.

Taufik sendiri menyebut tidak bisa mengatakan apakah perlu atau tidaknya Densus Antikorupsi. Namun ia mengapresiasi pembentukan ini menguatkan institusi polri dalam penindakan korupsi.

"Tidak bisa mengatakan mana yang lebih efektif atau apapun yang penting iya berharap semoga penguatan Densus Tipikor ini menjadi obyektif independen dan transparan," kata dia.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Ini Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto

Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi soal Wacana Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Reaksi Jokowi soal Wacana Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

Ganjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya